Pertemuan hari ini menurut saya luar biasa, karena tidak saya duga begitu baik respons dari pertemuan-pertemuan sepanjang hari ini
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan sejumlah pertemuan pada hari pertama kunjungan kerjanya di Washington DC, AS, Senin (16/11/2020).

Menko Luhut bertemu dengan CEO Conservation International (CI) M Sanjayan, Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, President of World Bank David Malpass dan United States Trade Representatives (USTR) Robert Lighthizer.

Dalam kunjungan tersebut, Luhut didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Muhammad Lutfi, dan Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda Imbang Jaya.

"Pertemuan hari ini menurut saya luar biasa, karena tidak saya duga begitu baik respons dari pertemuan-pertemuan sepanjang hari ini, baik di World Bank, IMF, Asia Group, maupun tadi dengan USTR yang menjadi pokok kunjungan kita, dan yang terakhir makan malam ini, bahwa yang hadir itu betul-betul mencerminkan kehadiran dari kedua partai, dan kita betul-betul berkawan," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Luhut proyeksi SWF himpun dana hingga 100 miliar dolar dalam dua tahun

Dalam pertemuan dengan CI, Luhut dan Sanjayan membahas peluang co-funding bersama dengan mitra swasta untuk program konservasi dan restorasi untuk kredit karbon baik di kawasan pesisir dan darat.

Sanjayan mengakui bahwa Brazil, Republik Demokratik Kongo, dan Indonesia merupakan negara kunci karena aset hutan yang dimiliki. Dia juga menyebut Indonesia sebagai yang terbaik menangani aset tersebut.

Sementara itu, dengan IMF dan World Bank, Luhut membahas mengenai penanganan pandemi COVID-19, pemulihan ekonomi nasional, dan upaya Indonesia untuk menjaga dan memperbaiki kondisi lingkungan hidupnya.

Kedua pejabat yang ditemui Luhut juga menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah progresif yang telah dilakukan oleh Indonesia.

Secara khusus, IMF memuji Indonesia sebagai negara yang berhasil menerapkan disiplin fiskal yang baik, sehingga pada saat krisis bisa mengeluarkan stimulus tanpa meningkatkan beban utang secara signifikan.

Sedangkan, Presiden World Bank menyampaikan dirinya senang bisa mendapatkan penjelasan mengenai UU Cipta Kerja, yang menurut dia akan memberikan manfaat yang besar bagi rakyat Indonesia.

"Saya sangat senang bisa mendiskusikan Omnibus Law tentang Penciptaan Kerja dengan Menteri Pandjaitan. Implementasinya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia," kata David Malpass.

Adapun pada pertemuan dengan USTR Robert Lighthizer, Luhut menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik sehingga GSP review dapat diselesaikan dengan baik.

Perpanjangan GSP itu dinilai memberikan peluang bagi lapangan kerja dan kesempatan bagi banyak UKM di Indonesia.

Lighthizer juga menyampaikan dirinya senang atas kerja sama yang baik dalam proses negosiasi.

Semula dirinya memperkirakan pencabutan GSP yang dilakukan kepada India dan Turki juga akan dilakukan kepada Indonesia. Tapi, karena kerja sama yang baik, justru hal ini dapat diselesaikan dengan baik.

Lighthizer juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan selalu menjadi mitra strategis bagi AS dalam ekonomi maupun geopolitik sehingga berharap pembicaraan yang lebih luas dan strategis dapat dilakukan kemudian hari.

Di samping pertemuan-pertemuan tersebut, Luhut juga melakukan social gathering dengan para tokoh dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca juga: Ditawari bantuan Bank Dunia, Luhut minta bantu rehabilitasi mangrove
Baca juga: Dorong investasi, Luhut usul negosiasi perdagangan terbatas RI-AS

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020