Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menyebutkan bahwa 7,61 persen rumah tangga di Indonesia masih mempraktikkan kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) di tempat terbuka.

"Rumah tangga yang masih mempraktikkan BABS, buang air besar sembarangan di tempat terbuka itu 7,61 persen," kata Subkoordinator Air Limbah Domestik dan Drainase Lingkungan Wilayah 2 Dirjen Cipta Karya Kemen PUPR, Nanda Lasro Elisabet Sirait, dalam Webinar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperingati Hari Toilet Sedunia, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan kebiasaan BABS tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya sanitasi yang layak dan aman demi terciptanya lingkungan yang sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Baca juga: Sebagian warga masih buang tinja ke Sungai Ciliwung

Melalui upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah, Kemen PUPR menargetkan praktik BABS akan mencapai nol persen pada 2024, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar secara sembarangan.

Lebih lanjut, Nanda mengatakan rumah tangga yang menempati hunian dengan akses sanitasi yang layak, menurut data Susenas 2019, adalah sebanyak 77,4 persen, termasuk di dalamnya 7,5 persen sanitasi yang aman.

Kemen PUPR menargetkan pada 2024 akses sanitasi yang layak dapat mencapai 90 persen, dan sanitasi yang aman mencapai 15 persen secara nasional.

"Kalau kita bicara tentang target nasional, artinya bukan hanya target Kemen PUPR. Artinya target semuanya," kata dia.

Untuk itu, ia mengharapkan peran aktif kementerian dan lembaga lain yang berkaitan untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.

Ia juga mengharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang layak dan aman, sehingga dapat ikut aktif meningkatkan kualitas sanitasi di lingkungan sekitar mereka.

Baca juga: Menteri PPN: 25 juta orang Indonesia masih BABS

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020