perlu upaya bersama, pemerintah, masyarakat dan tokoh agama untuk menekan penularan COVID-19 sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali dibuka secara tatap muka
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan pihaknya tengah mengkaji kesiapan pembukaan pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021 dengan melihat perkembangan kasus COVID-19 di Ibu Kota.

"Bidang pendidikan memang belum dibuka tapi sedang dalam proses kajian," kata Riza usai silaturahmi di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, Jumat.

Baca juga: Wagub DKI belum bisa memastikan soal buka sekolah

Riza menyebutkan, saat ini Jakarta masih di tengah masa pandemi COVID-19, sehingga pembelajaran tatap muka masih belum diizinkan.

Meskipun saat ini Pemprov DKI telah membuka unit-unit kegiatan baru di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, salah satunya pesta pernikah.

Baca juga: Doni minta pemerintah daerah siapkan fasilitas skrining di sekolah

Tetapi, lanjut Riza, pesta pernikahan di masa PSBB transisi dibuka dengan syarat seusai protokol kesehatan yang ketat.

"Untuk tahun depan kita akan pelajari kembali sejauh mana dimungkinan bisa belajar tatap muka," kata Riza.

Menurut Riza, perlu upaya bersama, pemerintah, masyarakat dan tokoh agama untuk menekan penularan COVID-19 sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kembali dibuka secara tatap muka.

Mudah-mudahan nanti pada waktunya dengan perjuangan kerja sama kita, kita terus sosialisasi menegakkan aturan termasuk melaksanakan 3M, mudah-mudahan COVID-19 terus menurun dan harapan kita ke depan anak-anak kita bisa sekolah kembali," kata Riza.

Baca juga: Wagub minta Ponpes Darunnajah sosialisasikan prokes kepada santri

Ia menambahkan, ada harapan para siswa dan santri untuk bisa kembali ke sekolah. Pendidikan jarak jauh yang selama ini berlangsung dirasakan berat oleh para siswa, orang tua, dan juga guru.

"Mudah-mudahan kita berjuang ke depan terus melawan COVID-19, sehingga terus turun dan kita bisa membuka unit-unit baru temasuk pendidikan ke depan," katanya.

Terkait kepastian sekolah tatap muka bisa dibuka Januari 2021, Riza mengatakan masih terus dikaji melihat kondisi perkembangan COVID-19 di DKI Jakarta.

Saat ini, lanjut Riza, jumlah zona merah di DKI Jakarta terus menurun, dari 66 rukun warga (RW), kini tersisa 20 RW yang masih berstatus zona merah per hari ini.

"Alhamdulillah zona merahnya sudah turun terus, terakhir di 20 RW yang ada, angka kesembuhan sudah terus meningkat dari 92,2 persen, angka kematian turun terus sampai 2,1 persen, testing kami sudah lima kali lipat dari standar WHO," kata Riza.

Menurut Riza, sekalipun masih cukup tinggi kasus aktifnya tetapi penangan COVID-19 di Jakarta baik, berbagai fasilitas baik, jumlah ruang tempat tidur ruang isolasi, laboratorium juga baik, rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan, obat-obatan, vitamin semuanya baik.

"Berbagai sarana prasarana baik, penegakan disiplin ketertiban juga baik tidak pandang bulu siapa saja yg melanggar akan kita tindak sesuai ketentuan yang ada," ujar Riza.

Riza berjanji akan menginformasikan kapan DKI Jakarta akan membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021 setelah mempelajari dan mengkaji kesiapannya.

"Nanti kita akan beri tahu kapan dimulainya tatap muka, sejauh ini kita belum membuka pendidikan tatap muka, kita akan pelajari, kaji terus, untuk itu perlu kerja sama semuanya dengan masyarakat, pendidikan sekolah, pesantren semuanya agar ke depan kita memulai tatap muka," kata Riza.

Sementara itu, Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan, menyatakan akan memulai pendidikan tatap muka pada tanggal 9 Januari 2021.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020