Manado (ANTARA) - Maskapai Batik Air meningkatkan konektivitas Manado-Makassar dengan membuka rute penerbangan domestik pergi pulang (PP) Manado–Makassar karena adanya potensi pasar

"Sebelumnya rute Manado–Makassar hanya dilayani maskapai Citilink, Garuda Indonesia, dan Lion Air," kata General Manager Bandara Samrat Minggus Gandeguai, di Manado, Jumat

Dia mengatakan kini Batik Air hadir dengan konsep layanan penuh (premium service airlines) sehingga dapat memberikan pilihan penerbangan bagi calon penumpang yang akan berangkat melalui Bandara Sam Ratulangi Manado menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan.

Dia menjelaskan tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada pukul 15.30 WITA, Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6266 disambut dengan water salute, yakni penyiraman air berbentuk gerbang oleh kendaraan pemadam kebakaran bandara. Direncanakan pesawat tersebut akan kembali berangkat menuju Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 16.20 WITA dengan nomor penerbangan ID 6265.

"Layanan penerbangan rute PP Manado – Makassar ini akan dilakukan secara berjadwal satu kali setiap hari," jelasnya.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala mengatakan dengan menggunakan pesawat tipe Airbus A320 Neo dengan kapasitas 156 pax, Batik Air dalam operasionalnya akan tetap mengutamakan faktor keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi para penumpang tentunya dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.

Armada Batik Air ini juga dilengkapi dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter yang dapat memastikan tingkat kebersihan udara di dalam pesawat tetap terjaga.

“Selain tentunya meningkatkan konektivitas antar daerah juga sebagai upaya kami mendukung program pemerintah. Rute Manado - Makassar dapat menjadi salah satu rute unggulan, karena peminatnya cukup tinggi. Pesawat Airbus A320 Neo ini merupakan salah satu armada terbaru kami. Semoga para penumpang dapat turut merasakan kenyamanan dan keamanan dengan pesawat baru kami. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Danang.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020