Singapura (ANTARA) - Negara Turki menjadi alternatif destinasi wisata internasional pilihan masyarakat Indonesia selama pandemi COVID-19.

Intan Permatasari Santosa, manager operational Tour Operation Manager dari Nusantara Tour yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah mengatakan beberapa turis domestik atau pelanggannya mulai melirik Turki karena sudah bisa dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Istanbul 360 derajat dari Galata

"Karena itu pilihan satu-satunya destinasi negara lain yang sudah dibuka untuk turus Indonesia, di mana untuk proses visa juga cukup mudah karena kan visa-nya on arrival jadi mereka enggak perlu dokumen yang signifikan," kata Intan kepada ANTARA di Singapura, Kamis.

Intan mengatakan beberapa syarat dan dokumen yang diperlukan untuk ke Turki di antaranya hasil tes usap, swab, untuk keberangkatan, fotokopi paspor serta biaya untuk membayar visa saat tiba.

"Itu kan mudah banget makanya diminati untuk Turki dan Turki itu udah buka dari tiga bulan lalu dan orang juga udah pada mulai bosan di rumah, enggak ada pilihan lain jadi ya udah ke Turki aja. Ada sih Maroko tapi kurang peminat," ujar Intan.

Tak jauh berbeda dengan Nusantara Tour, Merryanti Timadius General Manager dari Carmeta Tour, Palembang juga mengatakan hal serupa. Di agen travel yang dikelola olehnya, sudah ada enam orang untuk kepergian secara individu non-grup yang berangkat ke Turki.

"Kita udah ada enam orang individu tapi bukan grup. Sekarang orang banyak yang pilih domestik, kalau di kami di Palembang banyak orang yang wisata ke Lampung karena sudah ada tol jadi cuma 3,5 jam tuh dari Palembang," kata Merry.

Merry mengatakan Lampung kini menjadi destinasi wisata favorit di Palembang karena bisa ditempuh hanya dengan menggunakan mobil. Daerah yang biasanya dikunjungi adalah Pulau Pahawang dan Tegal Mas atau tempat-tempat yang bida snorkeling dan memiliki pasir putih.

"Ini sangat berterima kasih sama pak Jokowi karena ada akses, kalau bukan karena infrastruktur ini enggak akan terjadi. Kalau ke Labuan Bajo, tiket mahal, pakai rapid orang pada malas, sekarang mereka ramai-ramai pakai mobil sekeluarga ke Lampung," ujar Merry.


Baca juga: Bunga Tulip ternyata berasal dari Turki, bukan Belanda

Baca juga: Jalan-jalan di Turki secara virtual dari rumah

Baca juga: Turki keluarkan peringatan perjalanan ke Mongolia akibat virus corona


Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020