tujuh rumah warga rusak parah di bagian atap, sedangkan terdampak banjir ada 482 rumah
Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menyebutkan ratusan rumah terdampak banjir dan beberapa rumah diterjang angin puting beliung setelah hujan lebat mengguyur daerah itu sejak Jumat (27/11) hingga Sabtu petang.

Kepala BPBD Kota Bengkulu Selupati mengatakan ada tujuh rumah warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Gading Cempaka dan Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, rusak berat akibat diterjang angin puting beliung.

Selain itu, hingga Sabtu petang BPBD Kota Bengkulu mencatat sebanyak 482 unit rumah warga yang tersebar di dua kecamatan di Kota Bengkulu terendam banjir.

Baca juga: Empat daerah terendam banjir, Bengkulu siaga bencana

"Angin puting beliung membuat tujuh rumah warga rusak parah di bagian atap, sedangkan terdampak banjir ada 482 rumah dengan ketinggian bervariasi, namun di beberapa titik ketinggian muka air mencapai 100 centimeter," kata Selupati di Bengkulu, Sabtu.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa angin puting beliung dan banjir yang melanda Kota Bengkulu tersebut, namun diperkirakan kerugian materi mencapai puluhan juta rupiah.

Ia memastikan tim reaksi cepat (TRC) langsung turun ke lapangan dan membantu perbaikan rumah warga serta mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Gempa magnitudo 5 getarkan Bengkulu Sabtu tengah malam

Selupati menambahkan sebanyak 482 unit rumah warga yang terdampak banjir itu tersebar di Kecamatan Muara Bangkahulu sebanyak 238 unit dan Kecamatan Ratu Agung sebanyak 244.

Sedangkan kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Ratu Agung, Singaran Pati, Gading Cempaka, Kampung Melayu, Selebar, Ratu Samban dan Muara Bangkahulu.

Baca juga: Dihentikan, pencarian pemancing tenggelam di Bengkulu

"Ada 22 kelurahan di tujuh kecamatan tersebut yang terdampak banjir, kalau untuk rumah warga yang terdampak di kecamatan lain sekarang sedang didata," ucapnya.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Bengkulu Winda Ayu Kusumawati menjelaskan penyebab terjadinya angin puting beliung itu karena pengaruh awan comulunimbus.

Baca juga: BMKG Banjarnegara sosialisasikan potensi cuaca ekstrem

Menurutnya, kecepatan angin mulai terdeteksi pada Jumat sekitar pukul 04.00 WIB di mana pergerakan awan comununimbus dan angin kencang sudah mulai menerjang.

"Dari pihak BMKG sudah melakukan peringatan dengan mengeluarkan 'warning'selama 3 hari ke depan yang di-'share' sejak kemarin," kata Winda.

Baca juga: BMKG pantau sirkulasi siklonik berpotensi timbulkan cuaca ekstrem

 

Pewarta: Carminanda
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020