banyak kerumunan dari massa tak dikenal di kediaman RIzieq Shihab, warga setempat khawatir akan terjadi klaster kembali
Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polda Metro Jaya sempat dihadang massa saat mengantarkan surat panggilan kedua terhadap Rizieq Shihab di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat.

Massa menolak kedatangan polisi dan meminta petugas untuk meninggalkan kediaman Rizieq di kawasan Petamburan III yang terletak di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca juga: Polda Metro Jaya jelaskan alasan dilayangkan pemanggilan kedua Rizieq

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan situasi saat itu sempat ramai namun masih dalam keadaan kondusif.

"Benar, saat ini para anggota dan simpatisan FPI sedang berkumpul di sana (Petamburan III). Tapi situasi masih kondusif dan tadi tim penyidik yang sempat dihadang pun sudah berhasil memberikan surat panggilan kedua itu," kata Singgih, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Polisi: Proses hukum tetap berjalan meski Rizieq minta maaf

Melihat kondisi berkumpulnya massa FPI itu, pihak Polsek Tanah Abang akhirnya memberikan imbauan. Mereka diminta untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus juga membenarkan soal insiden penolakan dari masyarakat di kawasan Petamburan.

"Dengan tegas kami menyampaikan kepada mereka kita sebagai petugas kepolisian mempunyai tugas, punya dasar hukum semua, kalau memang menghalangi kita (tindak tegas)," kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu.

Yusri menyebut penghadangan tersebut tidak sampai berbuntut kericuhan. Meski demikian pihak kepolisian tetap menurunkan personel Brimob untuk mengawal penyidik saat mengirimkan surat panggilan itu.

Baca juga: FPI tampik hasil tes usap Habib Rizieq

Setelah dilakukan komunikasi, penyidik bisa menyerahkan surat panggilan kepada pihak perwakilan Rizieq Shihab.

"Akhirnya mereka menyadari dan menerima , surat sudah diterima yang menerima Ustaz Eko," tambahnya.

Penghadangan terhadap polisi ini memicu kerumunan padat di kawasan Petamburan III. Banyak warga di sekitar lokasi pun khawatir akan terjadi lagi klaster baru penularan COVID-19.

Ketua RW 4 Kelurahan Petamburan Andi Hasim mengatakan warganya khawatir dengan banyaknya orang tidak dikenal yang berkumpul, bisa saja menambah penyebaran COVID-19 di Petamburan.

"Ini banyak orang yang berkumpul, jadi kami khawatir akan terjadi lagi penularan COVID-19. Saya khawatir, kalau saja warga kami ada yang tertular," ujar Andi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020