Jakarta (ANTARA) - Kisah perjalanan band Seventeen dari awal terbentuk hingga peristiwa bencana tsunami yang menewaskan beberapa personelnya diabadikan dalam film dokumenter drama berjudul "Kemarin".

Dalam keterangan resminya, Kamis, film itu disutradarai oleh Upie guava dan Wisnu Surya Pratama sebagai penulis naskah. Adapun judul "Kemarin" sendiri diambil dari salah satu lagu Seventeen yang menjadi viral setelah peristiwa bencana tsunami tersebut.

"Kemarin" diawali dengan cerita terbentuknya Seventeen yang dipelopori oleh lima pemuda di Yogyakarta pada tahun 1999 silam. Dokumentasi pribadi asli dari band Seventeen ditampilkan dalam film ini.

Baca juga: Dokumenter drama "Kemarin" dari band Seventeen tayang 3 Desember

Baca juga: Dorongan semangat SEVENTEEN untuk anak muda lewat "Semicolon"


Pahit manis perjalanan Seventeen di industri musik juga diangkat, seperti ketika band ini harus berganti vokalis dengan masuknya Ifan yang juga menjadi satu-satunya personel yang selamat dalam peristiwa tsunami pada 22 Desember 2018.

Upie Guava juga menghadirkan reka adegan, hingga testimoni dari para istri kru dan personel, beserta manajemen Seventeen.

Termasuk juga kesaksian dari Ifan Seventeen yang istrinya menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa tsunami di Tanjung Lesung, Banten.

Bagi Ifan sendiri, film ini sangat penting untuk dirinya. Dia mengatakan bahwa "Kemarin" bukan hanya menceritakan mengenai musibah yang dialami band Seventeen saja.

"Film ini tidak hanya tentang musibah, tapi tentang semua, keluarga, persahabatan, dan cinta," ujar Ifan Seventeen. Film "Kemarin" tayang di bioskop mulai tanggal 3 Desember 2020.

Baca juga: Cassandra rilis lagu baru "Mengalah" dengan aransemen akustik

Baca juga: Ifan "sakit" dengar lagu "Kemarin" Seventeen

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020