Beijing (ANTARA) - Komisi Kesehatan Kota Beijing, Sabtu (5/12) malam, melaporkan  satu kasus impor.

Pria berusia 44 tahun tiba di Ibu Kota China itu dari Provinsi Zhejiang setelah melakukan penerbangan dari Italia melalui Denmark pada Selasa (1/12).

Saat tiba di Beijing hasil tesnya masih negatif. Namun saat tes kedua kalinya yang juga wajib dilakukan di tengah menjalani karantina 14 hari di hotel pada Kamis (3/12), pria tersebut positif sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Ditan yang khusus menangani pasien COVID-19.

Semua kontak dekat dengan pria tersebut telah dikarantina dan tidak ada yang positif. Hotel tempat pria itu menginap juga telah disemprot disinfektan.

Sementara itu sepanjang Sabtu, Komisi Kesehatan Nasional China mencatat 18 kasus baru, satu di antaranya warga lokal di Tianjin.

Sebanyak 17 lainnya merupakan kasus impor yang ditemukan di Shanghai, Fujian, Guangdong, Sichuan, Yunnan, dan Shaanxi.

Pemerintah China melalui perwakilannya di berbagai negara mengumumkan kewajiban tes usap dan tes lgM ( imonuglobulin) bagi siapa saja yang hendak bepergian atau kembali ke China dengan tenggat 48 jam sebelum terbang. 

Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinovac memenuhi aspek produksi obat yang baik
Baca juga: China hentikan operasi pabrik chip Korea setelah buruh positif corona

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020