Jakarta (ANTARA) - Tim Kementerian Dalam Negeri menyebutkan seluruh pengawas dan petugas tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Bali telah dinyatakan negatif COVID-19 dari hasil tes cepat dan tes usap.

"Situasi keamanan dan kesiapan pelaksanaan pilkada serentak di Provinsi Bali dalam kondisi kondusif," kata Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga, dalam pernyataannya, di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Kastorius yang juga Anggota Pengarah Tim Pemantauan Pelaksanaan Pilkada Serentak Kemendagri dari hasil kunjungan ke Bali, 8 Desember 2020.

Baca juga: Kemendagri: Pilkada jalan tentukan pemimpin miliki legitimasi

Bawaslu Provinsi Bali telah selesai merekrut 5.649 pengawas dan petugas TPS dan semua personel pelaksana pilkada sudah menjalani "rapid test" dan "swab test" (PCR), dan kesemuanya dinyatakan negatif COVID-19, sehat, dan layak menjalankan tugas.

Dalam kunjungan itu, Kastorius didampingi tiga staf tim pemantau, yakni Ni Putu Wiyari (Kasubdit Wilayah III, Direktorat Produk Hukum Daerah, Ditjen Otda Kemendagri), Ade Irma Safitri (Kepala Seksi Wilayah IIA, Dit. FKKPD, Ditjen Otda Kemendagri), dan Taryani (Kasubbid Bidang Fasilitasi Pelaksanaan pada Asdep Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat Kemendagri).

Berdasarkan hasil diskusi dengan Sekretaris KPUD Bali dan Ketua Bawaslu Provinsi Bali, kata dia, persiapan pelaksanaan pilkada di enam kabupaten/kota di provinsi tersebut berjalan dengan lancar.

Distribusi logistik pilkada berikut alat pelindung diri (APD) ke semua TPS di daerah yang akan melaksanakan pilkada dipastikan 100 persen rampung hari ini.

Selain itu, KPUD juga akan mengadakan pemantauan keliling pengecekan fisik TPS yang berjumlah lebih dari 5.000, dengan tetap menaati protokol kesehatan COVID-19.

Baca juga: Kemendagri: Kedisiplinan masyarakat jadi kunci kesuksesan pilkada

Selain bertemu dengan pihak KPU dan Bawaslu, Kastorius Sinaga dan tim juga mengadakan pertemuan dengan Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra bersama jajarannya, dan dipastikan kondisi keamanan jelang hari H Pilkada sangat kondusif di Bali.

"Tidak ada kasus yang menonjol. Sesuai hasil rakorda Pilkada, Kapolda menginformasikan bahwa satu atau dua aparat kepolisian Polda akan ditugaskan di TPS, khusus untuk menegakkan protokol kesehatan, dibantu oleh linmas/satpol PP," kata Kastorius.

Sementara itu, kelengkapan APD untuk PTPS dilaporkan sudah tiba di masing-masing TPS berupa "face shield", "hand sanitizer", masker, dan cadangan "hazmat", yang diperlukan saat mitigasi pemilih terpapar COVID-19 pada hari H.

Bawaslu juga melakukan patroli mobil bersama TNI-Polri di masa tenang untuk mencegah kampanye serta mencegah kerumunan dan patroli dengan menggunakan pengeras suara dilakukan untuk menginformasikan kepada warga tentang hari H pencoblosan.

Dalam pilkada kali ini, Tim Pemantau Pilkada Kementerian Dalam Negeri di Bali akan diperkuat oleh 15 praja IPDN untuk tujuan akademis dengan mengacu indikator-indikator sasaran pemantauan, antara lain realisasi alokasi anggaran pilkada dari APBD, distribusi logistik, serta gambaran dukungan pemda dalam pelaksanaan pilkada.

Baca juga: Kemendagri optimis tiga indikator keberhasilan Pilkada 2020 tercapai

Tim Pemantau Kementerian Dalam Negeri dibentuk berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor 237-4575 tahun 2020, dengan Pembina Tim Pemantau adalah Mendagri Muhammad Tito Karnavian dan ketua adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020