Jakarta (ANTARA) - Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengaku bahwa ia mulai meragukan penggunaan teknologi VAR berdampak baik untuk sepak bola setelah timnya ditahan imbang 1-1 di Liga Champions melawan Midtjylland pada Kamis WIB.

Pertandingan tersebut sempat terhenti tiga kali pada babak kedua karena VAR, yang menyebabkan penundaan panjang hingga berujung gol penyama kedudukan Midtjylland.

Klopp mengatakan bahwa ia setuju dengan dengan ketiga keputusan wasit setelah menggunakkan VAR, tetapi tidak senang saat para pemain harus menunggu lama di lapangan dalam kondisi dingin.

"Saya dulu salah satu orang yang mengatakan VAR adalah ide yang bagus, saya benar-benar tidak yakin apakah saya akan mengatakannya lagi," katanya kepada wartawan usai pertandingan yang dikutip Reuters pada Kamis (10/12).

Baca juga: Liverpool diimbangi Midjylland dalam laga sarat keputusan VAR

"Prosesnya terlalu lama. Pada akhirnya, saya sepertinya tidak lagi memedulikannya. Keputusannya benar, Tetapi sulit. Prosesnya membutuhkan tiga hingga empat menit.”

Liverpool sudah mendapatkan tempat di 16 besar Liga Champions sebagai juara Grup D dengan 13 poin.

Kemenangan atas Midtjylland juga spesial bagi Mohamed Salah, yang gol pembukaannya membuat sang pemain melampaui catatan Steven Gerrard sebagai pencetak gol terbanyak klub di Liga Champions dengan 22 gol.

"Pemain luar biasa, pemain yang benar-benar luar biasa," kata Klopp. "Sejak kami (telah) bekerja sama jelas banyak hal yang benar-benar cocok untuk kami semua."

"Ia membantu tim dan ia tahu serta menghargai bantuan tim juga," tutup pelatih asal Jerman tersebut.

Baca juga: Kapteni Liverpool serasa mimpi jadi nyata bagi Alexander-Arnold
Baca juga: Jordan Henderson ingin ke masa sepak bola tanpa VAR
Baca juga: VAR buat manajer Aston Villa dan Brighton sama-sama bingung

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020