Kendari (ANTARA) - Personel Polda Sulawesi Tenggara menangkap lima orang yang diduga otak dari demostrasi yang berujung pembakaran di perusahaan tambang di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tenggara, Komisaris Besar Polisi Ferry Walintukan, di Kendari, Selasa, mengatakan, kelima orang itu telah dibawa dari PT VDNI ke Markas Komando Polda Sulawesi Tenggara untuk diselidiki keterlibatannya dalam demonstrasi pada Senin kemarin (14/12) yang berlangsung hingga malam hari.

Ia menyatakan, saat ini situasi di kawasan PT VDNI sudah mulai kondusif sejak malam hari. Polisi masih mendata jumlah kerusakan fasilitas gedung dan alat berat yang terbakar.

Kepala Polda Sulawesi Tenggara, Inspektur Jenderal Polisi Yan Indrajaya, telah mendatangi lokasi ricuh untuk melakukan mediasi antara perusahaan dan karyawan.
 
Sebagian demonstran di PT VDNI, di Kabupaten Konawe, Sultra, pada Senin malam (14/12/2020), ditahan petugas. ANTARA/HO


Sebelumnya, demontrasi yang diikuti ribuan buruh di PT VDNI berakhir bentrok. Massa dengan aparat keamanan saling serang menggunakan batu dan balok.

Massa yang berhasil merangsek masuk ke dalam area perusahaan meluapkan amarah dengan membakar gedung pabrik smelter, puluhan dump truk dan alat berat yang terparkir di area perusahaan tersebut.

Hingga saat ini pihak perusahaan belum memberikan keterangan resmi mengenai peristiwa yang terjadi di dalam perusahaan. Terlebih mengenai tuntutan massa dan kerugian yang timbul akibat demo.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020