Padang (ANTARA) - Pewarta portal berita www.sumbar.antaranews.com Ikhwan Wahyudi berhasil memenangkan kompetisi jurnalistik Novartis Press Award 2020 yang diumumkan secara dalam jaringan (daring) pada Rabu (16/11).

Ikhwan Wahyudi yang juga menjabat sebagai Koordinator Liputan di ANTARA Biro Sumbar itu terpilih sebagai pemenang ketiga dengan tulisan berjudul "Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS Untuk Penuhi Hak Kesehatan Warga Negara".

Sedangkan pemenang pertama diraih Aditya Widya Putri dari Tirto.id dengan tulisan Membidik Pajak Rokok untuk Mengatasi Pembiayaan JKN, dan pemenang kedua Andhika Dinata dari Gatra.com dengan judul tulisan Jurus Optimasi Layanan JKN Menggunakan Big Data.

Baca juga: Pewarta ANTARA Biro Sulteng juara lomba karya jurnalistik TMMD

Country Head of Public Affairs, Communications & Patient Advocacy Novartis Indonesia Hanum Yahya menyampaikan ajang itu sejalan dengan tujuan Novartis, re-imagine medicine, dan inisiatif itu merupakan bagian dari program giving more to society.

Sebagai bentuk komitmen Novartis dalam upaya turut meningkatkan sistem kesehatan di Indonesia melalui pemberitaan yang berimbang, mendalam dan komprehensif yang dapat memicu dialog multi-stakeholder.

"Media memegang peran yang sangat penting dalam mengomunikasikan kebijakan dan program pemerintah guna meningkatkan sistem kesehatan,” kata dia.

Hanum menyampaikan pihaknya cukup antusias dan gembira melihat respon para jurnalis terhadap Novartis Press Award.

Baca juga: Jurnalis ANTARA jadi voter pemain terbaik FIFA 2020

Pada penyelenggaraan perdana di tahun 2020, berhasil terkumpul 91 artikel yang telah dipublikasikan dan terdiri dari pemberitaan media cetak, daring dan video, dari seluruh Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang sistem kesehatan dan pelaksanaan JKN di Indonesia dianggap sangat penting bagi rekan-rekan media dan bagaimana pemberitaan tersebut dapat menjadi salah satu acuan bagi peningkatan sistem kesehatan.

Sementara Prof Hasbullah Thabrany dalam pemaparannya menyampaikan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya oleh Dewan Pengawas BPJS, dan harus menjadi prioritas utama karena dapat memastikan jaminan kesehatan yang merata dan mencapai seratus persen peserta.

“JKN telah terbukti meningkatkan akses pada jutaan penduduk Indonesia dan Pemerintah berkomitmen memperbaikinya lebih lanjut," katanya.

Baca juga: Jurnalis ANTARA raih juara Lomba Loyalis Kemanusiaan ACT 2019

Ia mengatakan banyak masalah pemahaman filosofi, prinsip, dan pelaksanaan di lapangan yang belum sinkron.

"Wartawan berperan besar untuk mewujudkan kesamaan pemahaman agar terjadi langkah sinergis menuju tercapainya bangsa Indonesia sehat produktif dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Inilah hakikat Hak Layanan Kesehatan yang dijamin UUD 1945,” jelas Hasbullah.

Di kesempatan yang sama Wakil Direktur Bidang Penelitian dan Penjangkauan The SMERU Research Institute Athia Yumna, menyatakan apresiasi terhadap kompetisi NPA 2020 dan mendukung lomba jurnalistik serupa diadakan secara berkala oleh institusi lainnya.

“Kompetisi jurnalistik seperti NPA ini sangat baik untuk diadakan secara berkala sebagai langkah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi berkualitas mengenai isu-isu dalam penyelenggaraan program JKN," jelasnya.

Baca juga: Dua pewarta TV Antara raih penghargaan "Jurnalis Lawan Korupsi"

Ajang penghargaan Novartis Press Award (NPA) 2020 merupakan bentuk apresiasi kepada para jurnalis yang sudah turut meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai isu terkini dalam sektor kesehatan.

Novartis Press Award digagas oleh Novartis Indonesia merupakan penghargaan kepada para jurnalis atas upaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai isu terkini dalam sektor kesehatan, termasuk sistem pelayanan kesehatan dan pelaksanaan program JKN di Indonesia, melalui pemberitaan yang berimbang, mendalam dan komprehensif.

Novartis Press Award 2020 memberikan penghargaan kepada media masa atas upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran rakyat mengenai sistem kesehatan di Indonesia melalui pemberitaan yang berimbang, mendalam, komprehensif, dan akuntabel.

Tampil sebagai juri ahli kesehatan masyarakat dan ekonomi kesehatan, Prof Hasbullah Thabrany, wartawan senior Jakarta Post Evi Mariani, dan praktisi industri farmasi, dr Rosalina Saleh.

Baca juga: Pengamat puji peningkatan layanan kesehatan digital JKN-KIS
Baca juga: Perbaikan kualitas layanan JKN-KIS di faskes dinilai makin optimal


 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020