Washington (ANTARA) - Bank Pembangunan Antar-Amerika (IDB) pada Rabu (16/12) mengatakan akan memobilisasi 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp14,1 triliun untuk membantu negara-negara di Amerika Latin dan Karibia memperoleh dan mendistribusikan vaksin COVID-19.

Pemberi utama pinjaman pembangunan Amerika Latin itu mengatakan akan terus menyediakan dana untuk tindakan kesehatan masyarakat lainnya, seperti pengujian dan pelacakan yang lebih efektif, juga manajemen klinis yang lebih baik untuk pasien COVID-19.

"Kami memperluas dukungan kami untuk membantu negara-negara Amerika Latin dan Karibia secara tepat waktu mendapatkan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif," kata Presiden IDB Mauricio Claver-Carone. "Beberapa bulan mendatang akan sangat penting untuk mengubah jalannya pandemi dan mendukung pemulihan wilayah kami."

Pengumuman itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang peningkatan tajam infeksi COVID-19 dan kematian di wilayah tersebut.

Amerika Latin telah terpukul secara tidak proporsional oleh pandemi. Terhitung sekitar 33 persen kematian dunia akibat COVID-19 tercatat di kawasan itu, meskipun hanya memiliki sembilan persen dari populasi global, Claver-Carone mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

"Kami ingin memastikan ... bahwa kami siap, karena sama sekali tidak ada alasan bagi Amerika Latin dan Karibia untuk tidak memiliki akses ke vaksin pada kuartal pertama," katanya.

IDB mengatakan dana tambahan akan membantu negara-negara membeli dosis vaksin secara individu atau melalui upaya multilateral, seperti program COVAX yang dikelola Organisasi Kesehatan Dunia, juga dalam mengembangkan mekanisme penyebaran vaksin yang efektif dan membangun kapasitas imunisasi.

Bank juga mendesak pemerintah Amerika Latin dan Karibia melipatgandakan upaya untuk mempersiapkan pengerahan nasional dan rencana vaksinasi, serta mengatakan siap membantu memastikan keberhasilan implementasi mereka di seluruh kawasan itu.

Sebelumnya pada Rabu, Reuters melaporkan bahwa skema global COVAX untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke negara-negara miskin di Afrika, Asia, dan Amerika Latin menghadapi risiko kegagalan yang "sangat tinggi" karena kurangnya dana, risiko pasokan, serta pengaturan kontrak yang rumit.

Sumber : Reuters

Baca juga: WHO: Amerika Latin terlalu dini cabut pembatasan COVID-19

Baca juga: Jumlah kematian corona di Amerika Latin lampaui 300.000

Baca juga: Peru akan buka kembali penerbangan ke beberapa negara


 

Vaksin COVID-19 gratis, Jokowi akan jadi penerima pertama

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020