Mereka sadar setelah mendapatkan pendidikan
Jakarta (ANTARA) - Sejarawan yang juga aktivis pelestarian sejarah dan budaya, Asep Kambali, mengatakan pendidikan sejatinya menjadikan manusia lebih tercerahkan.

"Kita bisa lihat mereka-mereka yang mendapatkan pendidikan di masa lalu akhirnya tercerahkan," kata dia pada webinar dengan tema "Membedah Kesetiakawanan Sosial di Masa Pandemi COVID-19 dalam Perspektif Kaum Milenial" yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Banyak tokoh dan pahlawan bangsa yang memiliki pemikiran, ide-ide, serta gagasan jauh lebih maju dan matang dibandingkan usia mereka pada saat itu.

Sebagai contoh perjuangan dan pergerakan Budi Utomo, satu organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr Soetomo bersama sejumlah mahasiswa lainnya yang tercerahkan setelah mengenyam pendidikan di Stovia.

"Jadi kelahiran bangsa ini juga karena anak muda yang tercerahkan," katanya.

Baca juga: HKSN penting untuk ungkap peranan kaum muda

Setelah anak-anak muda Indonesia pada waktu itu mendapatkan pendidikan, barulah mereka menyadari bangsa mereka sedang terjajah.

"Mereka sadar setelah mendapatkan pendidikan," ujar Asep.

Dari sana, kata dia, mereka sadar apabila semakin banyak anak muda yang terdidik maka kemerdekaan akan tercapai.

Pada saat itu, Budi Utomo atau Boedi Oetomo dalam ejaan Van Ophuijsen, mengumpulkan dana yang nantinya digunakan sebagai beasiswa untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi anak muda lainnya.

Sikap dan pergerakan yang dilakukan oleh Budi Oetomo tersebut selaras dengan kesetiakawanan atau solidaritas sosial di mana satu individu saling membantu individu lainnya agar sama-sama mengenyam pendidikan.

Pada saat ini, lanjut Asep, Kitabisa.com yang merupakan salah satu penggalang dana secara daring merupakan cerminan dari gerakan yang dilakukan oleh organisasi Budi Utomo.

Baca juga: Kemensos: Kesetiakawanan jadi modal utama bangkit lawan COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020