Tokyo (ANTARA) - Ibu kota Jepang Tokyo menyatakan bahwa tekanan pandemi COVID-19 terhadap sistem medis kota itu sangat parah, sehingga menaikkan status kewaspadaan ke tingkat tertinggi saat jumlah kasus COVID-19 melonjak ke rekor yang paling tinggi.

Pada pertemuan komite pengawas COVID-19 yang dihadiri oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike, seorang petugas kesehatan mengatakan situasi telah menjadi sulit untuk menyeimbangkan perawatan pasien COVID-19 dengan pasien reguler, sebab tempat tidur rumah sakit terisi penuh. Kondisi itu memberikan peringatan "berbahaya" untuk kesiapsiagaan medis untuk pertama kalinya.

Baca juga: Karena pandemi, banyak warga Jepang meninggalkan ibu kota Tokyo

Baca juga: Pesenam di Tokyo menunjukkan cara Olimpiade aman dari virus corona


Jumlah kasus positif COVID-19 di Tokyo pada Kamis melonjak ke rekor harian lebih dari 800 kasus, menurut lembaga penyiar NHK, melebihi rekor 678 kasus pada sehari sebelumnya.

Wilayah metropolitan itu sebulan lalu meningkatkan kewaspadaan COVID-19 untuk kasus baru, kategori berbeda, ke tingkat tertinggi.

 Otoritas mempertahankan status tersebut untuk kesiapsiagaan medis pada level tertinggi kedua pada saat itu, yang mengindikasikan perlunya penambahan kapasitas rumah sakit, tetapi kondisi itu masih satu tingkat di bawah kondisi kritis.

Sumber: Reuters

Baca juga: Saham Tokyo ditutup beragam di tengah kekhawatiran lonjakan COVID-19

Baca juga: Pandangan Jepang terbagi untuk olimpiade di tengah kasus COVID-19

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020