Melalui APBN, pemerintah bisa sama-sama fokus untuk percepatan kebijakan fiskal
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) penting untuk pemulihan perekonomian.

"Melalui APBN, pemerintah bisa sama-sama fokus untuk percepatan kebijakan fiskal untuk pemulihan perekonomian," kata Gubernur Anies dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Anies menyatakan pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi sebesar 3,49 persen pada kuartal III-2020, meninggalkan level terendah kedua sebesar 5,32 persen pada kuartal II-2020.

"Kita semua berharap, Insya Allah tahun depan, kita akan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menjadi jauh lebih cepat lagi," harap Anies.

Gubernur Anies menyampaikan bahwa kondisi ekonomi di Indonesia dan dunia sedang mengalami tekanan cukup besar, sehingga diharapkan melalui stimulus yang diberikan lewat belanja negara pada tahun 2021, siklus pergerakan perekonomian menjadi lebih baik.

Baca juga: DKI terima dana alokasi transfer daerah Rp16,34 triliun pada 2021

Gubernur Anies secara virtual menyerahkan secara simbolis daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dan daftar alokasi dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) tahun anggaran 2021 kepada perwakilan institusi kementerian/lembaga lingkup Provinsi DKI dan penjabat sekretaris daerah DKI Jakarta.

Anies menjelaskan bahwa dalam APBN 2021, pemerintah mengalokasikan belanja sebesar 2.750 triliun dan tumbuh 0,4 persen dibandingkan alokasi APBN tahun 2020.

Alokasi belanja kementerian/lembaga (K/L) untuk provinsi DKI Jakarta sebesar Rp579 triliun atau sekitar 56 persen dari total belanja K/L secara nasional. Anggaran itu dialokasikan kepada 83 K/L yang terdiri dari 1.651 satuan kerja.

Secara garis besar, terdapat empat fokus dalam belanja negara tahun anggaran 2021, yaitu penanganan COVID-19 sebagai prioritas utama, lalu perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk reformasi di masa yang akan datang.

Baca juga: Raperda APBD DKI 2021 disepakati naik jadi Rp84 triliun

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020