Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 berdampak pada keberlangsungan museum, tak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia, begitu pun Museum Nasional Korea yang ikonis.

Sejak musim semi dan musim panas tahun ini, sebagian besar museum di Korea tidak beroperasi. Menurut data statisik jumlah pengunjung museum dalam negeri mengalami penurunan hampir 10 persen dibanding tahun lalu.

Dalam progam yang diselenggarakan oleh Korean Culture and Information Service (KOCIS), kurator Museum Nasional Korea Chang Eun-jeong mengatakan banyak museum di Korea yang mulai mengadaptasi cara berkomunikasi baru dengan pengunjung, salah satunya dengan memanfaatkan penggunaan teknologi digital.

Museum Nasional Korea pun membuat ruang pameran online yang berisi barang-barang yang pernah dipamerkan sebelumnya. Pameran ini memungkinkan pengunjung yang berasal dari luar negeri dapat menikmati koleksi yang ada di museum tersebut.

"Pameran ini dapat ditemukan pada homepage museum menggunakan Virtual Reality (VR). Video ini direkam secara 360˚ sehingga dapat berputar melihat bagian dalam ruang pameran virtual yang dibuat persis dengan pameran sebenarnya dan juga dibuat agar pengunjunng dapat melihat barang dan materi-materi yang dipamerkan," kata Chang Eun-jeong kepada ANTARA, Jumat.

Baca juga: Hari ini, Korea-Indonesia Film Festival hingga Pekan Budaya Nasional

Baca juga: Patung dan museum Bong Joon Ho diusulkan di Korea Selatan


Chang Eun-jeong mengatakan pihaknya telah membuat video dengan resolusi tinggi sehingga dapat dinikmati secara detail baik gambar, video ataupun penjelasan mengenai keterangan barang pameran.

"Untuk barang pameran khusus kami menyediakan informasi yang diinginkan oleh pengunjung dengan memasukkan foto, tulisan, video, dsb. Konten Virtual Museum seperti ini biasanya hanya dioperasikan dalam periode terbatas dan ini merupakan permulaan dari tujuan Archiving yang mencatat pameran spesial 3D yang sudah selesai," ujar Chang Eun-jeong.

Selain itu, Museum Nasional Korea juga menghadirkan open platform e-Museum yang melayani pengunjung dengan menggali informasi tentang barang yang dimiliki museum baik itu Museum Nasional, terbuka atau milik swasta.

Berdasarkan data 27 November 2020, ada 1.975.897 buah barang museum yang telah di-publish di 275 museum dan jumlah lembaga yang berpartisipasi serta barang yang akan dipertunjukan terus bertambah.

"Kami juga menyediakan sebuah fungsi di mana pengunjung umum dapat berbagi dengan pengguna lainnya dengan membuat webpage milik sendiri yang disusun dengan cerita yang dipilih dari berbagai barang e-Museum," kata Chang Eun-jeong.

Sementara itu, Museum Nasional Korea saat ini sudah beroperasi meski menerapkan berbagai protokol kesehatan serta melakukan pembatasan jumlah pengunjung. Untuk mengunjung museum secara luring, pengunjung harus melakukan reservasi.

"Mereka yang datang mengunjungi wajib mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, dan semua staff kami pun telah berusaha sepenuhnya untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman menyesuaikan para pengunjung dan begitupun sekarang masih seperti itu," ujar Chang Eun-jeong.

Baca juga: Museum MACAN siapkan pameran luring dan program virtual tahun depan

Baca juga: Agar mendunia, Museum Multatuli tawarkan jalinan kerja sama

Baca juga: Ada Indonesia di Museum Anti-COVID di Wuhan

 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020