Negara-negara anggota IORA tidak punya pilihan lain selain beradaptasi agar tetap relevan dan sesuai tujuan awal pembentukan organisasi ini,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan pentingnya penguatan kerja sama antarnegara di kawasan Samudra Hindia untuk menghadapi tantangan global, khususnya di masa pandemi COVID-19.

Hal itu disampaikan Menlu Retno pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-20 forum Indian Ocean Rim Association (IORA) yang dilaksanakan secara virtual pada 17 Desember 2020.

"Negara-negara anggota IORA tidak punya pilihan lain selain beradaptasi agar tetap relevan dan sesuai tujuan awal pembentukan organisasi ini," kata Menlu Retno, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat (18/12).

Menlu Retno menekankan tiga area penting untuk penguatan kerja sama negara-negara anggota IORA dan negara mitra.

Baca juga: Sekjen: Keamanan maritim jadi salah satu fokus kerja sama IORA
Baca juga: IORA diharapkan dorong pertumbuhan inklusif anggotanya


Pertama, pentingnya peningkatan upaya-upaya penanganan COVID-19. Menlu RI mengatakan bahwa IORA perlu terus menyuarakan tentang akses berkeadilan terhadap vaksin secara merata bagi semua negara, khususnya negara berkembang dan belum berkembang.

Kedua, IORA perlu membangun kembali sektor kelautan dan perikanan untuk pulihkan perekonomian pasca pandemi.

"Aktivitas perikanan dunia merosot hingga 10 persen sejak Maret 2020 karena pandemi. Permintaan pasar anjlok dan rantai pasokan boga bahari (seafood) terganggu. Dalam kondisi ini, nelayan skala kecil yang paling terdampak," ujar Menlu Retno.

Ketiga, Me​nlu RI mendorong agar Samudra Hindia tetap menjadi kawasan yang stabil, aman dan damai.

"IORA harus menjadi net contributor dalam membentuk arsitektur regional Indo-Pasifik demi terciptanya kawasan yang stabil, damai, dan makmur. Hal ini bisa dicapai lewat sinergi seluruh mekanisme regional kawasan, di bidang maritim, SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), konektivitas, dan kerja sama ekonomi lainnya," ucap Retno.

Selain itu, Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi atas dukungan negara-negara IORA terkait pembentukan Core Group on Fisheries Man​agement (CGFM) yang diinisiasi Indonesia. Pemerintah Indonesia meyakini bahwa CGFM akan memberikan ruang lebih bagi kerja sama pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IORA ke-20 menghasilkan Emirates Communique yang berisikan hasil kerja IORA sepanjang tahun 2020, termasuk upaya penanganan pandemi COVID-19 serta berbagai inisiatif peningkatan efektivitas dan visibilitas IORA.

Disamping itu, pertemuan tersebut juga mengesahkan CGFM sebagai salah satu badan fungsional IORA. CGFM merupakan pengejawantahan hasil KTT IORA pada 2017 yang memandatkan peningkatan kerja sama di bidang perikanan.

Pada pertemuan kali ini, para Menteri IORA mendukung penunjukan Gatot H. Gunawan, Direktur IORA yang ditugaskan Pemerintah RI pada Sekretariat IORA di Mauritius, untuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal IORA mengawal pemilihan Sekjen IORA yang baru periode 2021-2024.

IORA adalah organisasi negara-negara di Samudra Hindia yang berfokus pada kerja sama kemaritiman. IORA didirikan pada 1997, dan saat ini IORA beranggotakan 23 negara dan memiliki 9 negara mitra wicara. Baca juga: Indonesia angkat isu perlindungan ABK di Samudra Hindia
Baca juga: Indonesia dorong kemitraan untuk dukung nelayan di Samudra Hindia


Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020