Anambas (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3)Tanjungpinang memadamkan listrik di sejumlah wilayah yang terdampak banjir dan longsor akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan air sungai meluap di Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas, Kepri, Ahad (20/12).

Manager UP3 Tanjungpinang Suharno mengatakan ada lima gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir dan tiga gardu listrik terkena longsor yang berada di kelurahan Tarempa dan Desa Pesisir Timur kecamatan Siantan. Kondisi ini menyebabkan sekitar 700 pelanggan mengalami padam listrik.

“Demi menjaga keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya dari bahaya arus listrik, kami melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah banjir hingga kondisi listrik benar-benar siap dan aman untuk dinyalakan,” ujar Suharno.

Dia menyampaikan PLN terus memonitor perkembangan dan berupaya untuk melayani masyarakat dengan cara melakukan pemulihan aliran secara bertahap apabila hujan dan banjir sudah mulai reda.

Baca juga: Anambas diterjang banjir bandang dan tanah longsor

Baca juga: TNI evakuasi warga terdampak banjir bah dan longsor di Tambelan


“Hingga pukul 20.04 WIB tadi kondisi masih hujan dan air masih tergenang, namun beberapa lokasi yang sudah mulai reda dan surut, kondisi listrik sudah menyala secara bertahap. Khusus bagi jaringan yang rusak petugas PLN akan bekerja siang malam untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.

PLN juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang wilayahnya masih tergenang air agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu matikan aliran listrik di bangunan/rumah dengan cara mengnonaktifkan Meter Circuit Breaker (MCB).

Kemudian, cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile, bisa juga mendatangi Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan.

"Kepada masyarakat yang wilayahnya mulai tergenang air, diimbau untuk segera mematikan listriknya dan melakukan langkah-langkah pengamanan yang disampaikan melalui imbauan PLN," ucap Suharno.

Jika banjir telah surut, ujar dia, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk dipergunakan menyalurkan energi listrik.

“Ketika banjir sudah surut, sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir," ungkapnya.

Selain itu, PLN turut mengimbau wilayah yang masih mengalami pemadaman agar berhati-hati dalam menggunakan genset. Menurutnya, bisa jadi masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan.

"Warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersengat aliran listrik," ucapnya.*

Baca juga: ACT Kepri menyalurkan bantuan korban banjir Kibing

Baca juga: Banjir landa sejumlah wilayah Batam

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020