Jakarta (ANTARA) - Lima berita politik pada Kamis (24/12) yang masih menarik untuk dibaca dan menjadi perhatian publik, mulai dari afirmasi hak beragama warga Syiah dan Ahmadiyah hingga reshuffle kabinet dinilai merupakan upaya Presiden solidkan dukungan parpol koalisi.

Menteri Agama ingin afirmasi hak beragama warga Syiah dan Ahmadiyah
Menteri Agama Yaqut C. Qoumas mengatakan pemerintah akan mengafirmasi hak beragama warga Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia. Yaqut tidak mau ada kelompok beragama minoritas yang terusir dari kampung halaman mereka karena perbedaan keyakinan.

Selengkapnya di sini

JK ajak Afghanistan kerja sama dagang dengan RI
Wakil Presiden ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla mengajak Pemerintah Afghanistan menguatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia, di antaranya menawarkan untuk mengembangkan infrastruktur energi.
"Kita bisa saling bekerja sama di bidang perdagangan dan juga pengembangan energi seperti 'hydro power' dan 'renewable energy',” kata JK.

Selengkapnya di sini

Penunjukan Whisnu jadi Plt Wali Kota Surabaya turunkan tensi politik
Penunjukan Whisnu Sakti Buana sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya menggantikan Tri Rismaharini yang telah diangkat sebagai Menteri Sosial dinilai bisa menurunkan tensi politik pasca Pilkada Surabaya 2020.
"Paling tidak penunjukkan itu menurunkan tensi politik di Surabaya," kata Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim.

Selengkapnya di sini

Pandangan mantan Hakim MK soal menteri rangkap jabatan kepala daerah
Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003—2008 dan 2015—2020 I Dewa Gede Palguna berpendapat bahwa adanya menteri yang merangkap jabatan sebagai kepala daerah bukan persoalan bertentangan dengan undang-undang, melainkan persoalan efektivitas pemerintahan. "Pertimbangannya, menurut saya, lebih pada efektivitas pemerintahan, bukan pada soal bertentangan atau tidak menurut konstitusi," kata Palguna.

Selengkapnya di sini

Pengamat: Reshuffle upaya Presiden solidkan dukungan parpol koalisi
Manajer Riset dan Program The Indonesian Institute (TII) Center for Public Policy Research Arfianto Purbolaksono menilai perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo merupakan langkah untuk mensolidkan dukungan partai politik koalisi pemerintahan. "Hal itu terlihat dengan masuknya nama Sandiaga Uno ke dalam kabinet, menyusul mantan pasangannya di Pilpres 2019 yaitu Prabowo Subianto yang notabene rival Jokowi di Pilpres 2019," kata Arfianto atau Anto.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020