Jakarta (ANTARA) - Tingkat okupansi hotel-hotel berbintang di Jakarta tetap meningkat di tengah liburan akhir tahun pada penghujung 2020 meski pandemi virus corona masih melanda.

Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan niat masyarakat untuk menikmati akhir tahun dengan staycation di hotel yang memberikan suasana baru setelah beberapa bulan belakangan lebih sering beraktivitas di dalam rumah.

Baca juga: Sambut 2021, menginap di dekat rumah jadi pilihan

Acting General Manager Sari Pacific Jakarta Abhi Gurung mengatakan, tingkat hunian di hotel yang terletak di Jakarta Pusat itu cukup baik pada Desember 2020.

"Beberapa program F&B dan kamar yang telah disiapkan mendapatkan antusias yang baik dari pasar," kata Abhi kepada ANTARA melalui surel.

Perubahan terbesar yang dirasakan dalam permintaan menginap pada periode Natal dan Tahun Baru dibandingkan tahun lalu adalah kini tamu didominasi oleh pasar domestik.

"Dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya program-program F&B, seperti pemesanan hampers dapat dibilang sangat baik," imbuh dia.

Sementara itu, Director of Communications Shangri-La Hotel Jakarta Debby Setiawaty menuturkan tingkat okupansi serta meningkat secara signifikan dibandingkan awal 2020 ketika pandemi dimulai dan membuat sektor pariwisata menjadi lesu.

"Sebagian alasan di balik tingkat minat yang lebih kuat adalah karena sebagai hotel, kami telah mengembangkan penawaran demi memenuhi kebutuhan para tamu pada saat ini," kata Debby melalui pesan singkat.

Sebelum pandemi, perayaan akhir tahun di Shangri-La selalu diramaikan dengan pertunjukan musik. Demi keamanan bersama, tahun ini acara-acara yang mengundang keramaian tidak dilaksanakan. Sebagai gantinya, tamu bisa menikmati perayaan tahun baru yang lebih intim.

"Kami juga menyediakan menu pengiriman ke rumah yang lengkap untuk musim perayaan ini, memungkinkan para tamu untuk menikmati santapan lezat kami dalam kenyamanan rumah mereka. Para tamu yang ingin tetap menikmati santap langsung di restoran kami, mereka masih dapat melakukannya."

Berdasarkan data pemesanan dari platform perjalanan digital Agoda, hotel bintang 4 hingga 5 adalah pilihan akomodasi teratas dalam menyambut tahun baru 2021 di dunia, serta menempatkan hotel bintang 1 hingga 3,5 di posisi kedua tahun ini, dibandingkan Malam Tahun Baru 2019.

Di Indonesia, tahun ini kebanyakan wisatawan memesan kamar hotel bintang empat hingga bintang lima. Hotel bintang satu hingga 3,5 menjadi pilihan di peringkat kedua.

Selain menerapkan protokol kesehatan ketat agar konsumen merasa aman dan nyaman, penawaran menarik jadi salah satu strategi agar masyarakat berani kembali menginap di hotel, terutama ketika perjalanan ke luar negeri yang ramai berlangsung tiap liburan tiba masih dibatasi.

Serangkaian pilihan paket menginap diperkenalkan selama musim liburan, seperti penyajian makanan gaya Rijsttafel di dalam kamar, brunch tahun baru hingga permainan daring berhadiah sampai menginap gratis semalam bila tamu menginap selama empat malam berturut-turut.

Dekorasi menarik seperti membuat rumah jahe raksasa di lobi tamu juga diterapkan tahun ini.

Menyambut 2021, pelaku industri perhotelan optimistis situasi akan membaik terlebih bila program vaksin berhasil dijalankan sehingga aktivitas bisa kembali normal.

"Di samping itu, dukungan dari pasar pemerintahan, korporasi dan domestik diyakini akan memiliki peran besar bagi hotel," kata Abhi.

Sari Pacific telah menyiapkan beberapa rencana untuk tahun depan, diantaranya restoran fine dining Chinese baru serta penyegaran konsep toko roti legendaris yang dikenal karena kue black forest.

Debby menambahkan, Shangri-La akan terus berinovasi merancang paket kamar baru dan penawaran hidangan menarik untuk membangkitkan minat tamu yang ingin bersantai dan memanjakan diri sembari memastikan standard kebersihan dan kesehatan selalu terjaga.



Baca juga: Pengalaman "staycation" di Bali & Lombok jelang akhir tahun

Baca juga: "Staycation" dan "roadtrip" tren favorit pemburu diskon wisata

Baca juga: "Staycation" rasa jalan-jalan, elemen wisata favorit diboyong ke hotel


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020