Batam (ANTARA) - Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Muhammad Rudi, dianugerahi penghargaan Wali Kota Peduli Pantun oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur atas kontribusinya melestarikan budaya khas Melayu itu.

Selain sebagai Wali Kota Peduli Pantun, Rudi juga dianugerahi penghargaan Penulis Pantun Budaya Indonesia dalam Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia 2020, keterangan tertulis di Batam, Senin.

Ia juga mewakili Batam menerima anugerah sebagai daerah dengan peserta terbanyak di ajang Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia 2020 yang diikuti 32 daerah di seluruh nusantara.

Baca juga: Budayawan dorong pemerintah tetapkan pantun sebagai ikon Kepri

Wali Kota Rudi mengatakan pihaknya memang berupaya melestarikan budaya berpantun.

Bahkan, Peraturan Daerah Pokok-pokok Kebudayaan Daerah Kota Batam, pemerintah setempat mewajibkan pejabat berpantun di setiap acara saat memberikan sambutan.

"Ini wajib bagi pejabat. Dalam sehari, saya setidaknya 12 kali berpantun dalam sambutan," kata dia.

Ketua Perkumpulan Rumah Seni Asnur, Asrizal Nur, menyebut Rudi sebagai orang yang berbudaya, karena peduli dengan kebudayaan.

Baca juga: Pemprov Kepri apresiasi UNESCO tetapkan pantun warisan dunia

Perkumpulan Rumah Seni Asnur merupakan wadah pembinaan dan pengembangan bagi pemantun di Indonesia, dengan anggota lebih dari 3.000 orang dari seluruh Indonesia.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Nyat Kadir, mengajak semua pihak untuk melestarikan budaya berpantun di semua kegiatan.

Sementara itu, bersama dengan Wali Kota, Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid juga menerima penghargaan pemantun kehormatan.

Baca juga: Penetapan UNESCO langkah awal lestarikan pantun, sebut Kemendikbud
Baca juga: UNESCO tetapkan pantun sebagai warisan budaya dunia takbenda


 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020