Kami akan bersinergi dengan Kemenristek/BRIN untuk memfasilitasi pengembangan inovasi dan teknologi usaha
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan akan memprioritaskan program pengembangan wirausaha muda milenial pada 2021 sebagai upaya meningkatkan rasio kewirausahaan nasional hingga 3,9 persen sampai 2024.

Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenKopUKM Arif Rahman Hakim, Rabu, mengatakan rasio kewirausahaan nasional Indonesia ditargetkan mencapai 3,9 persen sampai 2024.

“Oleh karena itu, upaya rasional yang harus dilakukan kedepan adalah dengan memprioritaskan penguatan dan pengembangan kewirausahaan pada kalangan milenial atau kaum muda,” kata Arif.

Ia mengatakan penambahan 1,5 juta wirausaha harus dapat menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif dan kaum muda cenderung memiliki potensi itu.

Arif menambahkan potensi demografi Indonesia sangat besar untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas. Perguruan tinggi misalnya memiliki SDM yang berkualitas dalam jumlah besar sehingga layak menjadi sumber penguatan dan pengembangan wirausaha produktif dari kalangan anak muda.

“Pada tahun 2019 terdapat 4.621 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia, dengan total mahasiswa terdaftar sebanyak 8.314.120 orang,” katanya.

Untuk itu, KemenKopUKM melalui sinergi dengan dunia usaha dan industri akan menyediakan pakar untuk layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di lingkungan perguruan tinggi, sebagai upaya menjaring minat dan bakat wirausaha sekaligus sebagai sarana edukasi dan sosialisasi wirausaha di kalangan mahasiswa.

Kemudian KemenKopUKM akan menggandeng Himbara dan Jaringan Angel Investor untuk menyediakan akses pembiayaan bagi mahasiswa calon wirausaha.

“Kami akan bersinergi dengan Kemenristek/BRIN untuk memfasilitasi pengembangan inovasi dan teknologi usaha guna peningkatan nilai tambah dan penciptaan wirausaha berbasis peluang,” kata Arif Rahman.

Pada 2021, pihaknya akan mengembangkan tiga program prioritas yakni penyediaan layanan konsultasi bisnis dan pendampingan di 37 perguruan tinggi wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua. Kemudian pengembangan inovasi dan inkubasi wirausaha pada lembaga inkubator di 37 PT wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua.

Selanjutnya memberikan akses pembiayaan wirausaha dengan untuk 37 lembaga inkubator Perguruan Tinggi (PT) Wilayah Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Ambon, Maluku, dan Papua yang seluruhnya dapat terhubung dengan akses pembiayaan wirausaha Himbara dan Jaringan Angel Investor. Di samping juga sebanyak 1.500 wirausaha pemula bisa mendapatkan bantuan permodalan.

Arif mengatakan total potensi demografi untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas melalui 37 perguruan tinggi mencapai 1.114.153 mahasiswa (berdasarkan pemetaan melalui data statistik pendidikan tinggi tahun 2019).

Baca juga: Kemenkop-UKM pastikan Banpres Usaha Mikro disalurkan sesuai prosedur
Baca juga: Kemenkop dorong pemulihan UMKM melalui strategi adaptasi
Baca juga: Digitalisasi UMKM, langkah besar songsong kebangkitan ekonomi

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020