Ketua Harian PB PON Provinsi Papua Yunus Wonda di Jayapura, Rabu, mengatakan Festival Cahaya Papua nantinya menjadi pertunjukan virtual pertama di Indonesia dengan set panggung serta berbagai seni dan budaya Papua dan berlatarkan keindahan alam Papua.
"Festival ini sekaligus mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Papua," katanya.
Baca juga: PB PON jalin kerja sama dengan LADI awasi PON Papua
Baca juga: PB PON minta maaf, peresmian kegiatan PON XX dilakukan secara virtual
Festival Cahaya Papua juga akan diisi sederet artis nasional seperti Padi Reborn dan Raffi Ahmad. Selain itu pertunjukan dari Jayapura Art Dance, Papua Original, Yewen Papu, Pragina Gong, Epo D’Fenomeno hingga De Sagoo, & Rasmel Band.
Menurut Yunus, Festival Cahaya Papua juga dijadikan media untuk mensosialisasikan logo, maskot hingga slogan PON 2021 Papua. Kegiatan tersebut juga digunakan sebagai penanda jika Provinsi Papua siang menggelar event olahraga nasional tersebut.
"Berkenaan dengan ini, untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, maka kami merancang konsep virtual event sehingga masyarakat bisa menonton dengan aman dan nyaman melalui streaming di official Facebook serta Youtube Channel PON XX Papua juga Metro TV dari rumah," kata Yunus Wonda menambahkan.
Yunus Wonda menjelaskan dengan melakukan kegiatan secara virtual, Festival Cahaya Papua bisa dilalukan dengan dan membantu menekan penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini belum mereda penyebarannya.
"Pengambilan gambar Festival Cahaya Papua telah dilakukan sejak jauh hari dari studio Jakarta dan Jayapura," pungkas Yunus Wonda.
Festival Cahaya Papua ini akan disiarkan streaming pada Kamis (31/12) melalui official Youtube: PONXX2021Papua, official Facebook: PONXX2021Papua dan Website Metro TV: MetroTVNews.com pada pukul 21.30 WIT (19.30 WIB), sedangkan live tapping akan disiarkan di channel Metro TV pada pukul 23.10 WIT (21.10 WIB).
Baca juga: PB PON tetap tolak 10 cabang olahraga dipertandingkan di luar Papua
Baca juga: Kesiapan PON Papua 2021 capai 90 persen
Baca juga: Kaleidoskop 2020: PON Papua punya cerita
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
