Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) menunggu surat edaran terbaru sembari memastikan tingkat paparan COVID-19 di kalangan masyarakat.

"Kurang dari 10 yang terpapar COVID-19 selama dua minggu berturut-turut baru PTM. Itu nanti akan dituangkan dalam surat edaran, setiap dua minggu sekali kan ganti," katanya di Solo, Senin.

Ia mengatakan untuk skema PTM yang diterapkan tersebut sesuai dengan uji coba yang sudah dilakukan beberapa bulan lalu, salah satunya siswa masuk hanya sebanyak 50 persen dari total kapasitas.

Baca juga: Pangkalpinang tunda rencana sekolah tatap muka

"Protokol kesehatan juga harus diterapkan, penghitungan dua minggu tersebut dimulai dari hari ini," katanya.

Selain itu, dikatakannya, setiap siswa nantinya juga akan mengikuti tes cepat untuk memastikan mereka tidak terpapar COVID-19 pada saat mengikuti PTM.

"Nanti setiap pergantian ada 'rapid test', kan tanggal 15 yang mau divaksin, nanti bisa dilihat perkembangannya," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surakarta tidak memaksakan kegiatan PTM pada awal 2021 mengingat hingga saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di daerah itu terus meningkat.

"Menurut saya yang penting menyelamatkan generasi penerus bangsa, anak sekolah. Kalau belum layak dan belum berani pembelajaran tatap muka ya jangan dulu," katanya.

Uji coba PTM di Kota Solo sendiri sebelumnya sudah dilakukan di SMPN 4 Surakarta, SMP Al Azhar Syifa Budi, dan MTSN 1 Surakarta. Uji coba sudah dilakukan di kisaran awal bulan November 2020.*

Baca juga: Pontianak kembali tunda belajar tatap muka di sekolah
Baca juga: Kemendikbud: Pembelajaran semester genap mengacu SKB Empat Menteri
Baca juga: Kabupaten Tabalong Kalsel keluarkan izin pembelajaran tatap muka

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021