Infeksi tersebut dari bakteri sisa makanan umpan yang masih berada di trakea
Medan (ANTARA) - Seekor buaya muara yang ditemukan di Desa Sangga Lima Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Sumatera Utara dan dititipkan di Penangkaran Asam Kumbang Medan akhirnya mati karena mengalami luka robek parah pada bagian trakea (kerongkongan).

Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Andoko Hiadayat, di Medan, Kamis, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, buaya tersebut mati akibat mata pancing pada saat penangkapan, dan diperparah lagi dengan adanya infeksi.

Baca juga: BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Bombana ke Taman Nasional

Ia menjelaskan buaya muara itu diketahui mati di lokasi Penangkaran Asam Kumbang Medan, Rabu (6/1).

"Infeksi tersebut dari bakteri sisa makanan umpan yang masih berada di trakea yang menyebabkan sepsis (komplikasi berbahaya akibat infeksi)," ujarnya.

Andoko menambahkan buaya yang mati tersebut sudah dikubur.

Baca juga: Buaya serang dan tewaskan nelayan di Banyuasin

Sebelumnya, buaya muara ditemukan warga di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat. Buaya sempat diamankan di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Langkat di Stabat, Selasa (5/1).

"Panjang buaya tersebut 2,5 meter," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Langkat, Herbert Aritonang.

Baca juga: BKSDA Sultra evakuasi buaya temuan warga Konawe Selatan ke penangkaran

Herbert menjelaskan sebelumnya warga di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang, memancing buaya itu, keluar dari sungai dengan umpan ayam.

Lalu, buaya muara ini pun berhasil dijerat dan dibawa ke daratan. Setelah dibawa ke kantor KSDA, buaya selanjutnya dibawa ke lembaga penangkaran buaya di Asam Kumbang itu.

Baca juga: Lima bonggol raflesia di Agam gagal mekar sempurna
 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021