Batam (ANTARA) - Sebanyak 85 kepala keluarga di Blok Bogenville Perumahan Green Nongsa City mengungsi akibat banjir setinggi pinggang orang dewasa, Ahad.

"Warga mengungsi di kantor pengembang," kata Ketua RT02 RW 11 Sambau Nongsa, Tomi Arianto.

Air mulai menggenangi rumah-rumah warga sejak Sabtu tengah malam, dan terus meninggi hingga Ahad pagi.

Tomi mengatakan warga sudah dievakuasi ke tempat pengungsian sejak Ahad sekitar pukul 02.30 WIB.
Banjir di Perumahan Green Nongsa City Kota Batam, Kepulauan Riau, Ahad (10/1/2021). ANTARA/Teguh Prihatna/aa.


Baca juga: Pemkot Batam minta masyarakat waspada cuaca buruk

Baca juga: Sejumlah jalan utama di kota Batam terendam banjir


Evakuasi diperlukan mengingat sebagian besar warga di sana adalah perempuan dan anak-anak.

"Ada sekitar 50 orang anak-anak," kata dia.

Menurut dia, selain karena hujan lebat yang melanda Batam sejak Sabtu malam, banjir juga disebabkan aliran drainase yang kecil.

"Drainase perumahan tidak maksimal, ada penyempitan pada pembuangan air ini. Ini kali kelima kami banjir, bukan yang pertama," kata dia.

Tinggi air sempat turun sekitar pukul 6.00 WIB, namun kembali naik, seiring hujan yang kembali deras.

"Untuk menangani sementara, Dinas Bina marga sudah mendatangkan alat berat untuk membantu aliran drainase," kata dia.

Sementara itu, warga perumahan yang sama, Teguh, berharap pemerintah segera turun tangan membantu pengungsi.

Selain di Perumahan Green Nongsa City, banjir juga terjadi di sejumlah lokasi lainnya di Kota Batam, di antaranya di Kampung Tua Batu Besar.*

Baca juga: ACT Kepri menyalurkan bantuan korban banjir Kibing

Baca juga: Ribuan rumah di Batam banjir

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021