Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa vaksinasi bukan hal yang baru bagi masyarakat di daerah ini sehingga tidak perlu ada keraguan dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

"Vaksinasi ini bukanlah hal yang baru di DIY, perlu dicatat bahwa di DIY ini luar biasa. Pada saat imunisasi MR (Measless Rubella) itu mencapai 98 persen, itu terbaik di Indonesia," kata Pembajun saat konferensi pers secara virtual di Yogyakarta, Senin.

Capaian peserta imunisasi MR yang sangat tinggi itu, menurut dia, menunjukkan bahwa tenaga kesehatan di DIY telah memahami prosedur standar operasi (SOP) terkait vaksinasi.

Namun demikian, untuk vaksinasi COVID-19, Pemda DIY akan menyiapkan vaksinator atau tenaga kesehatan yang akan mendapatkan pelatihan khusus untuk memberikan vaksin kepada masyarakat.

Baca juga: Sultan HB X: Vaksinasi COVID-19 di DIY mulai 14 Januari 2021

Baca juga: Gubernur DIY belum mendapat kepastian jatah vaksin COVID-19


Sampai saat ini, DIY telah memiliki 367 vaksinator yang telah dilatih dan siap memberikan vaksin. Namun demikian, untuk vaksinasi secara menyeluruh bagi warga DIY, dibutuhkan total sebanyak 1.300 vaksinator.

"Target kita adalah 1.300 (vaksinator) yang akan melayani 2,6 juta penduduk di DIY. Ini akan dilatih secara bertahap dan mudah-mudahan selesai bulan Maret," kata dia.

Dengan kesiapan itu, ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksinasi itu. Apalagi, sebelum disuntikkan, vaksin telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat (EUA) dari BPOM sehingga terjamin keamannya.

"Insya Allah kita berupaya semaksimal mungkin dan kita berdoa supaya pelaksanaan imunisasi (vaksinasi) di DIY tidak ada kendala," kata dia.

Untuk memastikan ada atau tidak efek samping, menurut dia, penerima vaksin tidak boleh langsung pulang. Mereka akan diminta menunggu 30 menit terlebih dahulu di tempat penyuntikan. "Ini adalah vaksin baru, harus ada monitoring dan evaluasi jadi nanti tidak boleh langsung pulang," kata dia.

Selain itu, calon penerima vaksin juga harus melalui tahap skrining kesehatan. Mereka tidak diperbolehkan mengikuti vaksinasi, antara lain apabila memiliki penyakit infeksi, memiliki comorbid atau penyakit penyerta berat, ibu hamil, serta sedang menyusui.

Pembajun mengatakan untuk vaksinasi tahap pertama, DIY mendapatkan jatah 26.800 vaksin yang akan dikhususkan untuk SDM kesehatan atau seluruh pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Hingga 8 Januari 2021 jumlah data calon peserta vaksinasi tahap pertama sebanyak 35.239 orang.

Adapun acara vaksinasi perdana akan digelar di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta pada 14 Januari 2021 dengan dihadiri jajaran Pemda DIY serta tokoh masyarakat.*

Baca juga: Persi DIY minta masyarakat tidak khawatir keamanan vaksin COVID-19

Baca juga: Pemda DIY mulai siapkan vaksinator COVID-19

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021