Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Maman Imanulhaq mengajak tokoh agama membangun gotong-royong bangsa menghadapi pandemi COVID-19 agar Indonesia menjadi negara maju.

"Kita hari ini berlayar sambil membuat perahu agar kita selamat, karena kalau Indonesia selamat melakukan penanganan COVID-19 ini, maka yakin kita akan menjadi negara yang maju," kata Maman dalam Webinar Dialog Antar Umat Beragama dengan tema "Bersatu dalam Keragaman dan Kedamaian Mengatasi Pandemi COVID-19", yang diselenggarakan DPR, DPD, dan MPR secara virtual melalui aplikasi Zoom, Kamis.

Maman bersyukur Bapak Pendiri dan Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno sejak awal menempatkan nilai gotong-royong sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Ia yakin dengan gotong-royong itu, Indonesia memiliki harapan dan semangat melawan pandemi COVID-19.

Sebab telah dinyatakan oleh Bung Karno, bahwa Indonesia bukan milik seseorang, bukan milik satu agama, bukan milik satu golongan, bukan milik satu suku, bukan milik satu adat-istiadat, tapi milik semua bangsa Indonesia.

Ia mengatakan tugas pemuka agama dan pemilik otoritas keagamaan dan kepercayaan kini adalah membangun badan atau gotong dan membangun jiwa atau royong seluruh bangsa Indonesia.

Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, Maman mengaku diminta oleh Ketua DPR RI Puan Maharani untuk memastikan kesetaraan atas akses pembiayaan negara untuk semua agama dan keyakinan.

Salah satu yang sedang berjalan adalah mendorong Bantuan Operasional Pesantren, Pendidikan Keagamaan, dan sebagainya.

"Kami pun mendorong pemerintah untuk mengalokasikan sekitar Rp 3,5 Triliun agar para pemuka agama tetap bersemangat turun di tengah umatnya melakukan (pembangunan) optimisme di tengah masyarakat bahwa COVID-19 ini bisa berhenti kalau kita bisa bekerja sama," kata Maman.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021