Jakarta (ANTARA) - Toyota Astra Motor (TAM) menutup tahun 2020 dengan penjualan ritel sebanyak 182.665 unit dengan market share 31,6 persen dari total pasar ritel nasional yang berjumlah 578.327 unit selama tahun lalu.

Dari total penjualan itu, Toyota mempertahakan posisinya di urutan teratas penjualan mobil nasional. Jenis mobil yang menjadi andalan Toyota adalah low multi purpose vehicle (Low MPV) Toyota Avanza dengan pencapaian retail 40.728 unit yang kontribusi 22,3 persen terhadap total penjualan Toyota.

Baca juga: Toyota siapkan truk hidrogen berteknologi Mirai

Baca juga: Toyota perluas pilihan aksesoris Calya, Avanza, Rush dan Hilux


Di urutan kedua, Toyota Rush terjual secara retail sebanyak 34.528 unit (kontribusi 18,9 persen terhadap total Toyota) dan Kijang Innova 29.952 unit (kontribusi 16,4 persen terhadap total Toyota).

"Supply wholesales ada di angka 161.256 unit, tapi untuk retail sales yang terserap market sebanyak 182.665 unit," kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmy Suwandi ketika dihubungi ANTARA, Kamis (14/1) petang.

Anton mengatakan, salah satu upaya yang berhasil dilancarkan Toyota selama tahun 2020 yang menantang karena kendala COVID-19 adalah dengan menjaga keseimbangan antara supply dan demand.

"Jadi dengan semangat balance antara supply dan demand, harapannya walaupun COVID-19, Toyota tetap bisa operation normal, dan jika ada yang butuh supply-nya memenuhi. Tidak berlebih supply yang akhirnya jadi stok, tapi enggak kekurangan juga, jadi tetap bisa fulfil," kata Anton.

Tahun 2020 bukanlah periode yang mudah bagi perusahaan otomotif. Toyota yang punya nama besar di industri mobil Indonesia juga mengalami masa pasang-surut selama pandemi COVID-19.

Pada kuartal pertama 2020 (Q1) Toyota membukukan penjualan ritel 66.599 unit, sedangkan pada Q2 yang terdampak COVID-19, penjualan sempat turun cukup signifikan menjadi 26.366 unit (-60,4 persen dibanding Q1).

Anton menjelaskan, kendati relatif mirip dengan retail, supply untuk wholesales pada Q2 pada semua model juga mereka sesuaikan berdasarkan kondisi dan potensi penyerapan pasar.

Namun step by step berangsur naik, kata Anton, di mana pada Q3 Toyota membukukan sales 35.111 unit (+33,2 persen dibanding Q2) dan Q4 meningkat signifikan menjadi 54.589 unit (+55,5 persen dibanding Q3).

Baca juga: 50 tahun di Indonesia, Toyota siapkan produksi dan ekspor HEV

Baca juga: Industri otomotif AS optimistis tatap 2021


"Tapi Q3 untuk beberapa model yang launching ya kami genjot agar stoknya cukup di pasar, seperti Corolla Cross, ataupun Fortuner, Innova dan Hilux yang baru launching model barunya," kata dia.

Fortuner contohnya, kata Anton, pada Q1 rata-rata supply di 1.600an turun ke 200-an unit di Q2. Ketika pada Q3 mulai membaik, maka pada Q4 sudah berada di level rata-rata 1.400 unit. Bahkan di Desember mencapai 1.900-an unit.

Innova pada Q1 rata rata 4.000 unit, turun ke rata-rata 200 unit pada Q2 kemudian naik lagi rata rata 1.200 unit di Q3, kemudian Q4 mencapai rata rata 3.000 unit lagi, jelas Anton.

Avanza dan Rush sebagai kontibutor terbesar juga mirip kondisinya yang turun di Q2, namun perlahan naik pada Q3 dan lebih baik lagi pada Q4.

"Ambil contoh Rush rata-rata 4.000 unit di Q1. Turun ke tidak sampai 500 unit di Q2. Naik ke 2.000 unit di Q3 dan bahkan ke rata rata 3.500 di Q4," kata dia.

Ia berharap pasar mobil nasional bisa pulih dan setidaknya bisa mencapai penjualan 750 ribu unit selama setahun penuh.

13 mobil baru dan layanan digital
Sepanjang 2020, Toyota menghadirkan 13 mobil (baru dan facelift) dengan segmen yang beragam, mulai dari Agya facelift untuk entry level hingga Lexus UX 300e di segmen EV premium.

Mobil lain yang dirilis Toyota Astra Motor adalah Toyota Alphard minor change, Toyota Vellfire minor change, Toyota Prius PHEV, Corolla Cross, Toyota Kijang Innova TRD Sportivo, Toyota Sienta Welca, Toyota Yaris facelift, Toyota Hilux facelift, Toyota GR Supra facelift dan Toyota Fortuner facelift.

"TAM menghadirkan kendaraan elektrik lengkap mulai dari hybrid, plug-in hybrid (PHEV), dan battery electric vehicle (mobil listrik murni). Pelanggan bisa memilih teknologi yang sesuai,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto kepada wartawan pada diskusi virtual dengan media.

Baca juga: Toyota masih pimpin pasar, kuasai 31,9 persen penjualan mobil nasional

Anton Jimmy Suwandi mengatakan, pengenalan model baru merupakan salah satu upaya perusahaan untuk membantu pemulihan pasar otomotif.

"Tapi ya enggak bisa menunggu saja, kami di Toyota merasa selain menunggu juga harus bantu, caranya ya bikin pasar menarik lagi, baik dengan launching banyak model di 2020 termasuk elektrifikasi yang lengkap maupun dengan banyak layanan baru yang memudahkan, baik KINTO maupun ada juga Halobeng, maupun layanan lain terkait COVID seperti perawatan mobile maupun layanan antar jemput untuk perawatan," kata Anton.

Toyota sepanjang 2020 memperkuat lini penjualan digitalnya dengan menyelenggarakan Virtual Expo secara nasional yang bisa diakses menggunakan website resmi maupun aplikasi mTOYOTA.

Toyota Virtual Expo dibungkus dengan berbagai layanan penjualan yang juga bisa dilakukan secara daring, antara lain program Spektakuler, Deal Cermat, KINTO, serta program tukar tambah (trade-in) melalui Toyota TRUST.

Sedangkan layanan Halobeng yang akan terintegrasi dengan aplikasi mTOYOTA, membuat pelanggan dapat memilih media konsultasi baik berbasis pesan teks, saluran telepon, maupun video call.

Layanan konsultasinya antara lain meliputi keluhan di kendaraan, informasi biaya servis kendaraan, informasi ketersediaan suku cadang, maupun tentang servis berkala.

Saat ini, Halobeng terdapat di 328 bengkel Toyota di hampir seluruh wilayah Indonesia. Ke depannya, Toyota akan menambah cakupan wilayah dan jumlah bengkel dengan layanan Halobeng.

"Di satu sisi juga terus launching banyak model dan layanan baru seperti KINTO, Halobeng, dan lain lain, untuk memastikan kebutuhan konsumen juga terpenuhi sekalian ngasih angin segar ke market, biar enggak stagnant. Karena kalau tetap stagnant efeknya kemana mana, dari hulu ke hilir," tutup Anton.

Berikut 5 model Toyota dengan kontribusi terbanyak secara ritel:

Avanza: 40.728 unit (kontribusi 22,3% terhadap total Toyota)
Rush: 34.528 unit (kontribusi 18,9% terhadap total Toyota)
Kijang Innova: 29.952 unit (kontribusi 16,4% terhadap total Toyota)
Calya : 28.960 unit (kontribusi 15,9% terhadap total Toyota)
Agya : 14.028 unit (kontribusi 7,7% terhadap total Toyota)

Baca juga: Mengulas mobil listrik 2 penumpang Toyota Rp200-an juta

Baca juga: Toyota rilis mobil listrik berpenumpang dua orang

Baca juga: Toyota Hino hentikan produksi di AS
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021