banjir yang sewaktu-waktu terjadi tanpa diketahui karena kiriman dari Malaysia
Nunukan (ANTARA) - Sedikitnya 2.700 warga di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) setiap tahun terdampak banjir kiriman dari dari Malaysia di sepanjang Sungai Sembakung di kawasan itu.

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan, Minggu menyebutkan warga yang terdampak banjir kiriman dari Malaysia setiap tahun tersebut sebanyak 150 keluarga telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Namun, katanya, tidak semuanya bisa direlokasi karena keterbatasan anggaran sehingga sampai sekarang masih terdapat ribuan keluarga yang masih harus bermukim di sepanjang bantaran Sungai Sembakung.

Hal inilah yang menjadi perhatian Pemkab Nunukan karena bukan hanya rumah-rumah warga yang tenggelam tetapi puluhan fasilitas umum seperti sekolah dan perkantoran ikut terkena dampak.

Untuk itu, penanganan yang dilakukan Pemkab Nunukan pada setiap kecamatan tersebut yang dilanda banjir hanya memberikan bantuan makanan dan peralatan lainnya sambil memberikan perhatian agar waspada setiap saat.

"Sebab banjir yang sewaktu-waktu terjadi tanpa diketahui karena kiriman dari Malaysia," katanya.

Mengenai bantuan dari Pemerintah terkait penanganan korban banjir di Kecamatan Sembakung tahun ini, Laura mengatakan belum ada.

Baca juga: Hujan deras, belasan rumah di Nunukan terendam banjir
Baca juga: Bupati Nunukan: Waspadai banjir kiriman dari Malaysia

Pewarta: Rusman
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021