Jakarta (ANTARA) - Tim medis lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa membantu melayani kesehatan warga yang terkena dampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Menggunakan perahu membelah banjir, Tim medis Dompet Dhuafa memberikan Layanan kesehatan di Desa Paku Alam, Sungai Tabuk, Banjar, Kalimantan Selatan," kata Koordinator SAR DMC Respon Banjir Kalsel Maizar Helmi, melalui keterangan pers Dompet Dhuafa yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa mengirimkan tenaga medis untuk para warga yang masih terjebak banjir, karena hingga saat ini terdapat banyak lansia yang sangat rawan terkena penyakit di tengah pandemi dan banjir.

Di titik lain, DMC Dompet Dhuafa juga mengevakuasi warga di Desa Kampung Melayu Tengah, Martapura Timur, Banjar, juga memobilisasi evakuasi dan melakukan asesmen terkait kondisi pengungsian yang terisolasi di Desa Puntik Dalam, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

"Warga yang bersedia dievakuasi pada hari keempat ini dimobilisasi ke Pos Pengungsian Majelis Ulama Halaqul Mustofa. Terdapat sebanyak 150 jiwa yang didominasi oleh kelompok rentan dari balita hingga lansia yang bertahan hingga saat ini," kata Maizar.

Baca juga: Kota Seribu Sungai kehilangan sungai hingga sebabkan banjir

Baca juga: Hingga hari ketujuh banjir Banjarmasin total 100 ribu warga terdampak


Selain itu, Dompet Dhuafa juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para penyintas banjir di pengungsia. Dapur umum tersebut berada di Desa Bulayak, Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Sementara untuk Pos Dompet Dhuafa berada di Banjarbaru, Jalan Bina Guna, Kelurahan Gunung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dan di Tabalong, Desa Banua Rantau, Kecamatan Banua Lawas, Kabupaten Tabalong.

Berdasarkan pantauan tim Dompet Dhuafa di sekitar daerah terdampak hari ini, Kamis (21/1), intensitas hujan masih cukup deras, dengan beberapa titik pengungsian tercatat masih cukup banyak karena akses jalan yang terputus menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan bahan makanan dan layanan kesehatan.

Sebelumnya pada Selasa (20/01), BPBD Provinsi Kalsel melaporkan 342.294 orang terdampak banjir di 11 kabupaten. Sedangkan pengungsi di berbagai titik mencapai 63.608 orang.

Wilayah yang paling parah terdampak adalah Kabupaten Banjar. Sementara tidak semua warga mengungsi ke tempat yang lebih aman karena memilih menjaga tempat tinggal mereka.

Baca juga: Warga tak bisa lagi selamatkan barang di rumah ketika banjir menerjang

Baca juga: PMI distribusikan 250 liter air bersih per hari ke Kalsel dan Sulbar

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021