Ulan Bator (ANTARA) - Perdana Menteri Mongolia Ukhnaa Khurelsukh mengajukan pengunduran diri seluruh pemerintahannya setelah dua menteri menyatakan 'pamit', seperti dilansir media setempat, Kamis (21/1).

Keputusan perdana menteri diperkirakan akan dibahas dalam rapat faksi parlemen Partai Rakyat Mongolia yang berkuasa. Selanjutnya, usulan tersebut akan dibahas di sidang parlemen.

Wakil Perdana Menteri Mongolia sekaligus kepala Komisi Darurat Negara, Yangu Sodbaatar, dan Menteri Kesehatan Togtmol Munkhsaikhan pada Kamis malam mengumumkan bahwa mereka akan mundur di tengah tekanan sosial dan protes publik.

Pengunduran diri itu terjadi setelah seorang perempuan dinyatakan positif COVID-19 dan dipindahkan dari rumah sakit bersalin ke fasilitas karantina COVID-19 bersama dengan bayinya yang baru lahir pada Selasa malam.

Kondisi perempuan tersebut, yang menggunakan sandal dan tanpa pakaian luar saat cuaca dingin ketika proses pemindahan ke fasilitas COVID-19, berujung pada aksi protes di Ulan Bator.

Sumber: Xinhua


Baca juga: Australia nol kasus virus corona hari keempat

Baca juga: Dorongan Biden atas stimulus besar menguji "bulan madu" dengan Kongres

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021