Mamuju (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau pengungsi gempa Sulawesi Barat (Sulbar) dan relawan dari berbagai instansi pemerintah maupun nonpemerintah agar menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 meski di tengah masa tanggap darurat.

Doni Monardo di Kabupaten Mamuju, Kmais, mengaku tidak ingin bencana gempa yang dialami masyarakat pada Jumat (15/1), utamanya pengungsi yang rumahnya rusak juga ditimpa dengan paparan COVID-19.

Baca juga: BNPB sudah ingatkan ancaman gempa berskala besar di Sulbar pada 2019

"Saya bolak balik ingatkan jangan lupa menerapkan protokol kesehatan, yakni 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, baik pengungsi, relawan maupun pejabat di daerah terdampak gempa," katanya dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana Sulbar dengan berbagai pihak di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju.

Ia berharap penerapan 3M dapat menjadi kebiasaan, sehingga terlindungi dari paparan COVID-19. Oleh sebab itu, peran para relawan dalam mengedukasi masyarakat tidak terkecuali pengungsi di tengah kesibukan membantu mereka sangat penting.

"Kami sudah mendistribusikan 1,3 juta masker yang diperuntukkan bagi pengungsi dan relawan untuk melindungi diri dari COVID-19,"ujarnya.

Baca juga: BNPB: Potensi gempa berskala besar Sulbar sudah diingatkan pada 2019

Baca juga: Kasatgas: Pastikan pengungsi gempa Sulbar tidak terpapar COVID-19


Ia yakin jika pengungsi dan relawan patuh menerapkan protokol kesehatan, upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam rangka mempercepat penanganan pascabencana di daerah terdampak gempa Sulbar dapat cepat tercapai.

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021