Denpasar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengharapkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat menjadi momentum untuk lebih mengenalkan produk-produk asli Bali ke mancanegara.

"Dengan demikian, masyarakat Bali semakin tertarik untuk lebih banyak menggali produk-produk lokal asli Bali," kata Dewa Indra saat meninjau UMKM BALIBEL di Denpasar, Rabu.

BALIBEL yang didirikan Ida Ayu Puspa Eny dari Desa Sangeh, Kabupaten Badung, Bali ini merupakan UMKM yang bergerak di bidang produksi makanan dan minuman yang produk-produknya telah dijual ke kancah nasional dan internasional.

BALIBEL juga merupakan salah satu perwakilan UMKM yang berkesempatan hadir dalam Rapat Koordinasi Gernas BBI pada Selasa (26/1) yang dilaksanakan di Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali.

"Kami berharap semakin banyak UMKM di Bali yang berinovasi dalam menciptakan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi, sehingga produk-produk Bali semakin dikenal. Pelaku UMKM kami harapkan bisa memanfaatkan market place dalam memasarkan produk," ujar Dewa Indra.

Dia pun menyampaikan dukungan dan terima kasih atas inovasi yang telah UMKM di Bali karena bagaimana pun keberadaan dan keberlangsungan usaha UMKM sangat penting untuk menunjang perekonomian Bali yang berujung untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Bali ekspor 12 ton bawang merah ke Singapura

"Dalam hal ini saya tegaskan, bahwa Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sangat mendukung kelangsungan usaha UMKM kita. Hal tersebut juga sudah dijabarkan dalam visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," katanya.

Sementara itu, Ida Ayu Puspa Eny mengatakan BALIBEL didirikan pada tahun 2008 dan sampai saat ini telah memiliki 20 orang karyawan.

Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam menyiapkan makanan berkualitas tinggi, dengan membidik pasar kelas atas tersebut, mengikuti standar kualitas yang sangat ketat dan berstandar internasional dalam mengolah makanan dan minumannya.

"Sehingga, produk-produk kita sesuai dengan harapan para pelanggan mancanegara yang berada di Bali serta di seluruh Indonesia," ujarnya.

Puspa Eny mengatakan produk-produk makanan seperti selai buah lokal, roti garlic, bacon dan daging olahan tersebut dibuat dengan metode tradisional dan hanya menggunakan bahan pertanian lokal serta bahan alami lainnya.

"Kami tidak menambahkan bahan aditif atau pengawet buatan untuk menjaga kualitas sehingga berbagai macam daging masak BALIBEL selama ini telah dipasok ke berbagai restoran, hotel, dan toko makanan," ucapnya.

Saat ini BALIBEL juga sedang merintis produksi minuman beralkohol tradisional bali berkualitas tinggi namun masih dalam proses perizinan, dan pemenuhan standar alkohol di bawah 20 persen.

Baca juga: Menkop ingin percepat pusat UMKM Indonesia di Bali

"Jika proses perizinan berjalan lancar, kami berharap bisa mengenalkan produk mikol Bali hingga dunia internasional. Arak Bali serta produk mikol lainnya tidak kalah dengan anggur-anggur kelas dunia lainnya sehingga kita berharap bisa bersaing nanti," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana yang turut mendampingi Sekda Dewa Indra menyatakan jika proses perizinan minuman beralkohol merupakan kendala utama dalam upaya pemasaran produk.

Namun, diia memastikan jika Pemprov Bali akan terus mengawal proses tersebut dan tentunya berharap agar bisa segera diekspor ke luar negeri.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021