ketika akan distribusi (vaksin) mohon diinformasikan kepada kami
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Penprov) Jabar akan memperkuat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait penyaluran vaksin COVID-19.

"Kemarin saya sudah koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM bahwa ketika akan distribusi (vaksin) mohon diinformasikan kepada kami karena baik Jabar maupun kabupaten/kota harus menyiapkan gudang-gudangnya. Dan gudang-gudang itu harus siap untuk berapa banyak vaksin yang dikirim," kata
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Kota Bandung, Sabtu.

Selain kesiapan gudang, kata Setiawan, sarana penyimpanan vaksin COVID-19 pun harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, mulai dari lemari es sampai pengangkut vaksin.

Baca juga: Kapolda Jabar: Alhamdulillah tidak pegal-pegal usai divaksin

Menurut Setiawan, hal tersebut penting untuk disiapkan agar kualitas vaksin COVID-19 yang akan disalurkan ke tempat pelayanan vaksinasi COVID-19 terjaga.

"Kami pun memastikan sarana-sarana yang harus dimiliki, rantai dingin harus berjalan, karena itu terkait dengan temperatur untuk menjaga vaksin," ujarnya.

Setiawan melaporkan sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam penyimpanan dan penyaluran vaksin COVID-19 di Jabar.

Kepala BPOM Penny K Lukito pun sudah meninjau langsung kesiapan penyaluran vaksin COVID-19 di Gudang Vaksin Jabar yang terletak di Kota Bandung.

Baca juga: Tambah empat, kasus meninggal COVID-19 di Karawang jadi 230 orang

"Sejauh ini bagus saya melakukan kunjungan dengan Kepala BPOM melihat sejauh ini bagus, tidak ada hambatan," tutur Setiawan.

Sementara itu, Penny berujar bahwa untuk mengawal distribusi vaksin, diperlukan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak.

BPOM sendiri, menurutnya, bertugas mengawal distribusi untuk menjaga keamanan dan mutunya, serta melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO) pada pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Penny pun berupaya memastikan bahwa BPOM akan terus proaktif memperkuat pengawasan distribusi vaksin di setiap jalur distribusi, di mana semua sarana distribusi harus menerapkan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

Baca juga: Satgas: Jabar terima 38 ribu dosis vaksin COVID-19 pada tahap pertama

“Pendataan oleh UPT Badan POM menunjukkan IFP Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan vaksin dengan baik sesuai dengan standar,” ucap Penny.

Penny juga mengatakan, berdasarkan pratinjau UPT BPOM, hasil pemantauan menunjukkan sudah sesuai dengan standar, sehingga IFP Provinsi Jabar di Bandung telah siap menjaga mutu vaksin COVID-19 yang dikelolanya.

Secara keseluruhan, dari pemeriksaan yang dilakukan Badan POM terkait kesiapan distribusi vaksin di Jabar menunjukkan tidak ada temuan kritikal/berat atau temuan yang berdampak langsung pada mutu vaksin.

Penny menganjurkan adanya upaya meningkatkan kualitas maupun upaya koreksi secara konsisten terhadap operasional penerimaan, penyimpanan dan pengiriman khususnya dalam hal monitoring suhu lemari penyimpanan.

Baca juga: Jabar petakan prioritas penerima Vaksin COVID-19


 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021