Desa tangguh lawan COVID-19 ini merupakan sebuah kolaborasi yang dijalankan dengan asas gotong royong dari, oleh, dan untuk warga desa.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Taufik Madjid mengatakan pihaknya telah membentuk 65 ribu Posko Tangguh COVID-19 di seluruh desa dalam upaya penanganan COVID-19 di tingkat mikro.

"Sudah lebih dari 56 ribu desa mendirikan posko dan tetap mempertahankan posko itu sebagai bagian dari kerja relawan COVID-19 yang ada di desa," kata Taufik dalam keterangan pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya Kementerian Desa PDTT sudah memiliki program tersendiri yaitu Relawan Desa Lawan COVID-19 yang sudah terbentuk pada 2020 saat COVID-19 mulai merebak di Indonesia. Kemendes PDTT akan mengaktifkan kembali program tersebut dan dijadikan sebagai Posko Tangguh COVID-19.

Baca juga: Pemerintah bentuk Posko Tangguh COVID-19 hingga RT/RW

"Hari ini kami akan sosialisasi seluruh desa dan kepala desa untuk mempertahankan dan merevitalisasi posko-posko relawan tangguh COVID-19 di desa," kata dia. Taufik mengatakan pihaknya akan menginstruksikan seluruh kepala desa untuk merawat dan memelihara sarana dan prasarana yang telah dibangun untuk berjaga-jaga apabila terjadi kedaruratan.

Dia memastikan bahwa kegiatan relawan desa akan diintegrasikan dengan Satgas COVID-19 tingkat kabupaten-kota, kecamatan, dan seluruh elemen masyarakat. Sebagai langkah-langkah penanganan COVID-19 di desa, pihaknya menekankan untuk pemberlakuan pengetatan protokol kesehatan di pasar, tempat ibadah, tempat keramaian yang menjadi aktivitas masyarakat, kegiatan sosial budaya, dan sebagainya.

"Desa tangguh lawan COVID-19 ini merupakan sebuah kolaborasi yang dijalankan dengan asas gotong royong dari, oleh, dan untuk warga desa. Kami juga secara seksama berharap kepala desa bahu membahu, berkoordinasi dengan baik dengan seluruh masyarakat," kata Taufik.

Baca juga: Sekjen Kemendes PDTT imbau ASN lakukan pemeriksaan suhu tubuh

"Kami berharap apa yang dilakukan melalui Satgas COVID-19 agar seluruh desa jadi awas, waspada, dan tanggap COVID-19. Kami meminta seluruh warga desa untuk mendukung dan mengaktifkan kembali, menjaga, dan mempertahankan posko-posko desa lawan COVID-19 dengan relawan yang sudah terbentuk selama ini," kata Taufik menambahkan.

Pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19 membentuk Pos Komando Desa/Kelurahan Tangguh COVID-19 yang akan menerjunkan petugas untuk penanganan virus corona hingga level mikro yaitu RT/RW, desa, kampung, banjar, atau nagari. Pembentukan Posko Tangguh COVID-19 seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 dan perilaku kepatuhan masyarakat yang belum terbentuk secara optimal.

Secara operasional, fungsi dari tugas prioritas Posko Tangguh COVID-19 mencakup pendorong perubahan perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, layanan masyarakat, kendali informasi, serta pelaksanaan 3T yaitu pengetesan, pelacakan kontak erat, serta perawatan atau isolasi mandiri pasien COVID-19.

Baca juga: Satgas COVID-19 : Kasus kematian pekan ini naik 25,3 persen

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2021