Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sembilan kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya, arah hulu Kali Krasak dan Boyong, pada Kamis pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Kamis, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-35 mm selama 18-94 detik dan satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6 detik.

Baca juga: PSBA UGM ingatkan potensi banjir lahar dingin Merapi

Baca juga: BNPB izinkan pengungsi Merapi pulang namun tetap siap siaga


Asap kawah di gunung itu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.

Pada periode pengamatan Rabu (3/2) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah barat daya dengan deformasi yang terukur dari Pos Babadan rata-rata 0,3 cm per hari dalam tiga hari.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sejauh 900 meter

Baca juga: Diperpanjang, status tanggap darurat bencana Gunung Merapi


Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021