Washington (ANTARA) - Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memulai upaya baru untuk merombak aturan seputar money market fund atau reksa dana yang berinvestasi pada instrumen sangat likuid dan berjangka pendek, meminta masukan publik tentang cara mereformasi sektor tersebut.

Konsultasi, yang diumumkan Kamis (4/2), menunjukkan SEC ingin memulai upaya yang lesu untuk mengatasi sektor tersebut, yang telah dua kali membutuhkan intervensi pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk menstabilkannya setelah diserang investor.

Secara khusus, badan tersebut meminta komentar atas laporan yang dikeluarkan oleh kelompok kerja yang dipimpin Departemen Keuangan pada Desember, yang menyerukan perubahan kebijakan yang signifikan untuk mengatasi kelemahan di pasar.

Laporan tersebut menjabarkan sejumlah opsi reformasi, termasuk menetapkan aturan yang lebih ketat seputar penebusan dana, atau penyangga modal yang lebih tinggi untuk dana semacam itu, tetapi tidak menganjurkan pendekatan tertentu.

SEC membuat jaring yang luas dengan permintaannya, mencari komentar atas saran dari laporan Departemen Keuangan, atau saran tambahan tentang bagaimana mereformasi pasar.

Intervensi pemerintah terbaru terjadi pada Maret, ketika pendanaan jangka pendek terhenti dengan aksi jual besar-besaran yang didorong pandemi di pasar AS, termasuk Departemen Keuangan. Di antara money market funds utama institusional dan ritel, yang memungkinkan penebusan harian sambil memegang aset jangka pendek yang kurang likuid, arus keluar sebagai persentase dari aset-aset dana melebihi dari krisis September 2008.

Krisis mendorong Federal Reserve untuk membeli 1,6 triliun dolar AS dalam surat utang negara dan obligasi lainnya untuk menstabilkan pasar. Fed terus membeli sekitar 80 miliar dolar AS setiap bulan. Para pejabat tinggi telah memperingatkan bahwa likuiditas bisa runtuh lagi jika dukungan itu ditarik.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021