Jakarta (ANTARA) - Anggota dewan perusahaan mobil terbesar di Benua Biru, Volkswagen mengatakan bahwa Eropa perlu lebih banyak mengumpulkan uang untuk meningkatkan industri chip yang sedang krisis dan mereka masih bergantung kepada sektor asing.

Markus Duesmann, anggota dewan Volkswagen yang bertanggung jawab atas penelitian & pengembangan Audi, mengatakan, "Kami tidak akan memproduksi chip sendiri."

"Tapi tentu saja kami ingin memiliki pembuat chip yang kuat yang setidaknya setara dengan Asia dan Amerika Serikat," kata dia seperti yang dikutip dari Reuters, Jumat.

"Pada akhirnya, teknologi menentukan keberhasilan grup," tambah dia, seraya menambahkan Eropa harus memimpin dalam teknologi masa depan, seperti perangkat lunak dan chip.

Baca juga: VW ID.3 mulai produksi di pabrik Dresden, bekas pabrik e-Golf

Baca juga: Toyota produsen otomotif terbesar dunia lampaui Volkswagen


Dia juga melanjutkan bahwa, salah satu cara untuk mencapai ini, dengan cara mendanai program yang meniru rencana yang ada untuk meningkatkan teknologi sel baterai Eropa di bawah skema yang disebut Proyek Penting Kepentingan Bersama Eropa (IPCEI).

Jerman pada Rabu mengatakan, negara-negara Eropa berencana untuk mendukung produksi perangkat keras teknologi lokal, termasuk prosesor dan semikonduktor, melalui IPCEI, dengan bantuan yang ditargetkan dapat menghasilkan investasi hingga 50 miliar euro.

Namun, tingkat investasi yang tepat dan pertanyaan tentang siapa yang akan membayar tagihan tersebut masih belum ditentukan.

Produsen mobil global telah dikejutkan oleh kekurangan semikonduktor, perangkat yang penting setelah pemulihan pasar otomotif yang cepat dan menyoroti kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada produsen Asia.

"Volkswagen telah menggandakan anggarannya untuk pengembangan perangkat lunak, area utama untuk mengatasi tantangan mengemudi otonom," kata Duesmann sambil melanjutkan bahwa mereka telah menambahkan salah satu pendorong untuk membuat unit Car.Software.Org dengan 5.000 karyawan.

Baca juga: Pasokan semikonduktor ganggu produksi otomotif global

Baca juga: Penjualan 2020 Bentley meningkat berkat pasar otomotif China

Baca juga: Industri otomotif AS optimistis tatap 2021
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021