Lima (ANTARA) - Presiden sementara Peru Francisco Sagasti, Kamis (4/2), mengatakan pemerintahannya mengamankan kontrak pembelian 20 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer, sebuah tonggak sejarah penting saat negara pegunungan Andes itu berjuang untuk memulai program vaksinasi massal.

Presiden menuturkan bahwa pada April nanti Peru akan kedatangan sedikitnya 500.000 dosis vaksin COVID-19 Pfizer, yang dikembangkan bersama mitranya dari Jerman BioNTech. Sebanyak 250.000 dosis pertama akan tiba pada Maret, katanya.

Peru sebelumnya lamban dalam memastikan pasokan vaksin untuk program vaksinasi, tertinggal dari negara-negara tetangga yang lebih kaya di Amerika Latin. Namun, sejak itu Peru langsung bergerak cepat untuk mendapatkan kontrak dengan Sinopharm dan AstraZeneca awal tahun ini.

Menurut presiden, pengiriman pertama vaksin Sinopharm diperkirakan tiba di Peru pada 13 Februari.

Negara Amerika Selatan itu awal pekan ini menyetujui vaksin COVID-19 buatan Pfizer selama setahun di tengah lonjakan kasus COVID-19, yang menyebabkan rumah-rumah sakit daerah hampir kewalahan.

Presiden Sagasti mengatakan Pfizer berkomitmen untuk mendistribusikan sedikitnya lima juta dosis vaksin COVID-19 ke Peru pada Juni nanti.

Sumber: Reuters

Baca juga: Peru kunci total 10 negara bagian di tengah gelombang kedua COVID

Baca juga: Peru peroleh 23,1 juta dosis vaksin COVID-19 dari Pfizer, COVAX


 

10 juta bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Bio Farma


 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021