Jakarta (ANTARA) - Microsoft Corp, Alphabet Inc dan beberapa perusahaan besar teknologi lainnya untuk sementara membekukan sumbangan mereka untuk aktivitas politik sampai 2022 karena sejumlah politikus menolak sertifikasi Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dikutip dari Reuters, Sabtu, Microsoft akan menghentikan sementara kontribusi untuk kegiatan politik, political action committee (PAC), untuk pejabat negara atau organisasi yang mendukung penolakan atau menyarankan pemilihan umum perlu digulingkan.

Baca juga: Microsoft tambah batas upload file di OneDrive hingga 250GB

Baca juga: Zoom garap fitur email dan kalender, saingi Google dan Microsoft


Microsoft menyatakan "akan mendukung dan bergabung dengan diskusi bersama perusahaan dan organisasi lain yang ingin memperkuat demokrasi. Kejadian baru-baru ini mengangkat isu mengenai pentingnya PAC di komunitas bisnis".

Presiden Microsoft Brad Smith pada 21 Januari lalu berkata pada pegawai bahwa selama empat tahun belakangan, 20 persen donasi PAC "masuk ke anggota-anggota yang menolak Lembaga Pemilihan Umum".

Menurut Smith, donasi PAC penting bukan karena jumlah dana yang besar, tapi, karena membantu membangun relasi.

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc, dan General Electric Co membekukan donasi untuk aktivitas politik sampai 2022, sementara Dow Inc hingga enam tahun ke depan.

Walmart Inc, Marriot Inc, AT&T Inc, Amazon.com Inc, American Express dan Comcast juga untuk sementara menyetop donasi untuk aktivitas politik.

Baca juga: Microsoft akui kekurangan pasokan Xbox Series X

Baca juga: Xbox Game Pass tembus 18 juta pelanggan

Baca juga: Cruise - GM gandeng Microsoft percepat komersialisasi mobil masa depan

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021