Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Persero Daerah MRT Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) sekitar selama satu setengah bulan terkait pembangunan konstruksi Stasiun Thamrin dan persiapan paket kontrak "CP201" berupa pembuatan terowongan bawah tanah (tunneling) untuk rute Bundaran HI hingga Harmoni.

“PT MRT Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana, akan melakukan penataan lalu lintas untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas selama masa konstruksi periode 11 Februari 2021 sampai 31 Maret 2021,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ada pun pelaksanaan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh MRT Jakarta dan SAJV sebagai berikut:

A.Rekayasa lalu lintas konstruksi Stasiun Thamrin MRT Jakarta

1. Periode 11 Februari-31 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah:

a. Jalan M.H. Thamrin sisi barat (arah Kota) mulai dari depan BPPT hingga halte sementara TransJakarta Bank Indonesia semula terdiri dari empat lajur kendaraan regular dan satu lajur Tranjakarta (4+1) menjadi dua jalur pada sisi kiri median tengah dan sisi kanan median tengah. Sisi kiri median tengah menjadi dua lajur kendaraan regular dan satu lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (2+1), serta sisi kanan median tengah menjadi dua lajur kendaraan regular.
b. Jalan M.H Thamrin sisi timur (arah Blok M) mulai dari depan Kementrian ESDM hingga halte sementara TransJakarta Thamrin 10 tetap dengan konfigurasi empat lajur kendaraan regular dan satu lajur campur (mixed traffic) antara lajur Transjakarta dan kendaraan regular (4+1).

B. Rekayasa lalu lintas persiapan pekerjaan tunneling CP201 MRT Jakarta Fase 2A 1. Periode 1-28 Februari 2021, tidak ada perubahan dari rekayasa lalu lintas yang sudah ada saat ini yaitu:

a. Jalan M.H Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One berubah dengan konfigurasi sisi kiri median tengah menjadi dua lajur kendaraan regular, dan sisi kanan median tengah menjadi dua lajur kendaraan regular serta satu lajur campur (mixed traffic) antara lajur TransJakarta dan kendaraan regular (2+1).
b. Sementara mulai dari Lippo Thamrin hingga Menara Topas kembali menjadi empat lajur kendaraan regular dan satu lajur TransJakarta (4+1).
c. Tidak terjadi perubahan lajur pada Jalan M.H Thamrin sisi timur.
d. Pekerjaan yang dilakukan adalah persiapan pekerjaan tunneling (sisi timur).

2. Periode 1-14 Maret 2021, rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Jalan M.H Thamrin sisi barat setelah Proyek Indonesia One yang semula terdiri dari empat lajur kendaraan regular dan satu lajur Transjakarta (4+1) menjadi tiga  lajur kendaraan regular dan satu lajur Transjakarta (3+1).
b. Jalan M.H Thamrin sisi timur di depan Sinarmas tetap terdiri dari empat lajur kendaraan regular dan satu lajur Transjakarta (4+1).
c. Pekerjaan yang dilakukan adalah persiapan marka jalan untuk tahap pekerjaan berikutnya (persiapan pekerjaan tunneling sisi barat dan pekerjaan tunneling sisi timur).

“PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan,” tutup Ahmad.

Baca juga: PT Jaklingko tunjuk empat pengurus dalam RUPSLB
Baca juga: KCI diakuisisi MRT, pengamat nilai bertentangan dengan regulasi
Baca juga: KAI akui akuisisi KCI oleh MRT berdampak berat bagi kondisi keuangan


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021