Jakarta (ANTARA) - Pengembang game Cyberpunk 2077, CD Projekt, mengalami serangan siber, yang akan memperlambat perbaikan dan pengembangan game tersebut.

CD Projekt mengatakan bahwa serangan itu membahayakan beberapa sistem internalnya, termasuk kode sumber ke Cyberpunk 2077, yang memberikan pukulan lain pada bisnis yang berbasis di Polandia itu, setelah peluncuran game yang dilanda gangguan.

"Seorang aktor tak dikenal mendapatkan akses tidak sah ke jaringan internal kami, mengumpulkan data tertentu milik kelompok modal CD PROJEKT, dan meninggalkan catatan tebusan," kata perusahaan itu, menambahkan tidak akan bernegosiasi dengan pelaku, dikutip dari Reuters, Rabu.

Baca juga: "Cyberpunk 2077" rilis pembaruan, atasi bug

CD Projekt sedang menyelidiki insiden tersebut, mengamankan sistemnya dan memulihkan datanya. Kepala Eksekutif Adam Kicinski mengatakan serangan itu "pasti akan berdampak pada kecepatan pengerjaan pengembangan yang sedang berlangsung."

Peluncuran Cyberpunk 2077 yang bermasalah membuat Sony menarik game tersebut dari PlayStation Store hanya dalam waktu sepekan.

Peretas memperoleh akses ke kode sumber sejumlah game, yaitu Cyberpunk 2077, The Witcher 3, Gwent dan "versi Witcher 3 yang belum dirilis," dan mengancam akan membocorkan kode tersebut, menurut CD Projekt.

Serangan siber tersebut membuat saham perusahaan turun 6 persen.

Kicinski mengatakan tidak ada data pribadi gamer dan pengguna layanannya yang bocor.

Analis di Trigon DM, Kacper Kopron, mengatakan insiden itu berisiko kehilangan kepercayaan lebih lanjut dari pelanggan kepada perusahaan setelah rilis perdana Cyberpunk 2077 yang mengecewakan.

Namun, CD Projekt, yang telah mengerjakan serangkaian perbaikan untuk Cyberpunk 2077, mengatakan tidak akan mengubah rencananya untuk merilis patch yang lebih besar untuk game tersebut bulan ini.

Baca juga: "Cyberpunk 2077" dapat pembaruan untuk perbaiki "bug" sebelumnya

Baca juga: Cyberpunk 2077 kini punya dukungan mod resmi

Baca juga: Cyberpunk 2077 rilis pembaruan perbaiki "bug"

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021