Madiun (ANTARA) - Sebanyak 150 warga Kota Madiun, Jawa Timur menjalani swab test atau tes usap massal yang digelar Dinas Kesehatan setempat sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di wilayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun, dr Denik Wuryani mengatakan tes usap tersebut merupakan langkah tracing terhadap para kontak erat kasus konfirmasi.

"Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tracing untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 di Kota Madiun," ujar Denik di Madiun, Rabu.

Adapun pelaksanaan tes usap massal di Wisma Haji Kota Madiun tersebut melibatkan 10 tenaga kesehatan (nakes) mumpuni, baik dari puskesmas maupun dari Dinkes-PPKB.

Baca juga: Pemkot Madiun-INKA operasikan kereta medis untuk isolasi COVID-19

Lebih lanjut Denik menjelaskan, spesimen yang telah diambil langsung dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Mojokerto. Kemungkinan hasilnya keluar satu minggu setelah pengiriman. Bagi yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka akan langsung dijemput untuk menjalani isolasi di Wisma Haji setempat.

"Kalau rumahnya tidak layak atau tidak sesuai standar kesehatan yang ditentukan pemerintah sebagai lokasi isolasi, maka akan kita bawa ke Wisma Haji. Harus disana dan harus mau karena untuk mengurangi risiko penularan kepada keluarga maupun masyarakat di sekitarnya," kata Denik.

Wali Kota Madiun Maidi menyatakan, Pemkot Madiun akan masif melakukan tracing meski trend kasus konfirmasi baru mulai menurun. Bagi masyarakat yang diketahui sebagai kontak erat, maka akan dilakukan tes usap untuk menekan penyebaran kasus positif.

"Kalau memang ditemukan positif COVID-19, segera masukkan Wisma Haji atau gerbong Kereta Medis Darurat milik PT INKA untuk diisolasi. Kita rawat, harapannya segera sembuh dan bisa kembali ke masyarakat," katanya.

Baca juga: RSUD Kota Madiun pisahkan UGD pasien COVID-19 dan umum

Maidi menjelaskan, saat ini tempat isolasi yang disiapkan Pemkot Madiun masih ada 120 tempat tidur. Baik di Wisma Haji maupun di Kereta Medis Darurat atau Emergency Medical Train (EMT) milik PT INKA (Persero).

Diharapkan, kasus konfirmasi baru dapat ditekan dan kasus sembuh semakin meningkat. Sehingga, ruang isolasi tidak perlu digunakan.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Rabu (10/2/2021) mencapai 1.201 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.013 orang di antaranya telah sembuh, 55 orang lainnya masih dalam perawatan, 52 orang isolasi mandiri, dan 81 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kota Madiun perpanjang pemberlakuan pembatasaan kegiatan masyarakat
Baca juga: Pemkot Madiun siapkan nakes penunjang operasional kereta medis

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021