Jamaah haji nanti kondisinya berbeda dari sebelumnya
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI) Turiman mengatakan tugas para perawat jamaah haji di tengah pandemi COVID-19 lebih berat sehingga memerlukan persiapan yang lebih dibanding pelaksanaan di waktu normal.

Turiman dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Kamis, mengatakan pelaksanaan haji tahun 2021 selain adanya kendala yang hampir sama dibanding hari normal maka akan ditambah dengan masih terdapat ancaman penularan virus SARS-CoV-2.

"Jamaah haji nanti kondisinya berbeda dari sebelumnya. Cuaca panas, perjalanan jauh, ibadah haji yang membutuhkan aktivitas fisik luar biasa. Tidak saat pandemi saja sangat berisiko terhadap masalah kesehatan jamaah haji, apalagi saat pandemi ini," kata dia.

Untuk itu, ia mengatakan perlu persiapan lebih bagi setiap unsur terkait untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021, terutama faktor fisik, mental dan spiritual.

Ia mengatakan menjadi petugas haji adalah sebuah kebanggaan dengan melayani dan melindungi jamaah haji Indonesia.

Baca juga: Retno Murniati perawat jiwa KKHI ingin selalu buat jamaah tersenyum

Baca juga: Kemenag-DPR bahas mitigasi penyelenggaraan haji 2021


"Maka begitu banyak cerita pengalaman yang dialami petugas-petugas. Tentu ini peran perawat yang melaksanakan tugasnya sepenuh hati dengan sigap, perjuangan, andal, amanah dan respon dari petugas-petugas kita," katanya.

Adapun pemerintah Arab Saudi belum memberi kepastian terkait penyelenggaraan haji di negara tersebut. Keputusan tersebut masih menunggu perkembangan COVID-19 di berbagai negara.

Kendati demikian, pemerintah menyiapkan berbagai skema mengantisipasi keputusan Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi. Pada tahun lalu, Saudi tidak menerima jamaah dari negara lain untuk berhaji. Jamaah yang diizinkan melaksanakan haji saat itu hanya untuk masyarakat setempat dan warga ekspatriat tertentu.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menyatakan telah menyiapkan tiga skema penyelenggaraan ibadah haji yaitu untuk kuota normal, pembatasan kuota dan pembatalan keberangkatan haji. Skema utama adalah penyelenggaraan haji dilaksanakan diasumsikan akan dibuka secara penuh sebagaimana keadaan normal.

Baca juga: Penyelenggaraan haji terbatas diapresiasi Kemenag

Baca juga: Kemenag harap Saudi segera pastikan keberlanjutan penyelenggaraan haji

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021