Jakarta (ANTARA) - Kekalahan besar 1-4 Barcelona atas tim tamu Paris St Germain (PSG) dalam leg pertama 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Rabu, menggarisbawahi skala perombakan kembali dibutuhkan klub ini agar bisa kembali ke masa keemasannya, kata pelatih Ronald Koeman seperti dikutip Reuters.

Barca kembali ke babak gugur kompetisi klub Eropa elite ini untuk pertama kali sejak dibantai 2-8 oleh Bayern Munich dalam perempatfinal musim lalu dan mengawali laga dengan baik dengan gol pembuka Lionel Messi dari titik penalti.

Namun, PSG yang kehilangan Neymar yang cedera dan Angel di Maria, segera bangkit berkat hattrick Kylian Mbappe dan gol sundulan dari Moise Kean.

Baca juga: Mbappe cetak hattrick saat PSG bungkam Barcelona 4-1
Baca juga: Griezmann: Mbappe akan mencapai tingkat Messi dan Ronaldo


"Pertandingan tadi itu kenyataan yang harus dipetik hikmahnya," kata Koeman.

"Pertandingan itu menunjukkan kami kekurangan di banyak hal untuk menjadi tim level puncak khususnya level yang Anda perlukan di Liga Champions," kata dia kepada wartawan. "Hasil pertandingan menunjukkan betapa superior mereka. Mereka jauh lebih efektif dibandingkan kami."

"Terlebih pada babak pertama dan manakala kami unggul 1-0 kami menciptakan peluang untuk Ousmane (Dembele) tetapi pada babak kedua kami menghadapi banyak masalah dalam pertahanan dan mereka ternyata secara fisik jauh lebih kuat ketimbang kami," sambung pelatih asal Belanda tersebut.

Koeman mewarisi skuad yang sudah menua saat menjadi pengganti Quique Setien, Agustus tahun lalu. Walaupun musim pertamanya naik turun, tim Catalan itu sepertinya sudah berada di jalur yang benar sejak awal 2021.

Baca juga: Koeman: Pemain seperti Neymar butuh lebih banyak perlindungan
Baca juga: Mbappe ingatkan PSG masih belum dalam performa puncak mereka


Barca memenangkan tujuh pertandingan La Liga terakhir dan menghancurkan Alaves 5-1 Sabtu pekan lalu, tetapi PSG menunjukkan jalan mereka masih terlalu panjang untuk dilalui.

"Mereka menunjukkan diri sebagai tim yang jauh lebih lengkap ketimbang kami dan kami harus mengakui itu serta berusaha meningkat. Kami sudah tahu hal seperti ini bisa menimpa tim besar, tim fisik yang berpengalaman. Mereka di depan kami dalam banyak hal."

Koeman tak mau berspekulasi apakah timnya mampu membalikkan defisit besar 1-4 menjadi kemenangan pada 10 Maret di Paris nanti, seperti yang dilakukan Barcelona sewaktu ditangani Luis Enrique yang balik mengalahkan PSG 6-1 dalam leg kedua pada 2017.

"Saya bisa saja berbohong, tetapi ketika Anda kalah 1-4 di kandang sendiri Anda memiliki peluang yang sedikit sekali," pungkas Koeman.

Baca juga: Trincao ketagihan cetak gol saat Barcelona hantam Alaves
Baca juga: Koeman klaim Messi bersemangat dan bahagia di Barcelona


 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021