Tarutung (ANTARA) - Bertenun kain ulos oleh sekitar 5.669 petenun se Tapanuli Utara, Sumatera Utara masih menjadi produk unggulan teratas dan kegiatannya ditekuni oleh sebagian besar masyarakat setempat.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tapanuli Utara, Marco Panggabean di Tarutung, Rabu, mengatakan, ulos asal Tapanuli Utara telah memasuki pasar internasional melalui jalur pribadi, meski secara detail hal tersebut menjadi gawean Dinas Perdagangan setempat.

Pemerintah saat ini terus mengkampanyekan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan agar masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal.

Menurut Marco Panggabean, keistimewaan ulos dengan ciri khas yang didasarkan pada motif yang dimiliki terpaut erat dengan budaya asal.

Sementara, produk hasil tenunan kelompok masih memasuki pasar lokal yang ada.

"Dua tahun lalu, berdasarkan kerja sama dengan Bekraf, ada 20 merek produk taput yang telah didaftarkan berupa barang ukiran berbahan kayu, kerajinan rotan, makanan ringan, gitar, termasuk ulos," sebutnya.

Untuk pengembangan pemasaran produk ulos dimaksud, pihaknya telah membantu para pegiat dalam mendapatkan HAKI ulos demi memudahkan pemasaran.

"Akan tetapi, selain ulos, masih ada sejumlah produk unggulan lainnya, mulai dari kacang Sihobuk, kopi olahan, gitar, ragam makanan ringan, hingga kriya dan miniatur," jelasnya.

#GernasBBI
#BeliKreatifDanauToba
Baca juga: Dukung Gernas BBI, Kemenkop dan Kemendikbud kembangkan wastra
Baca juga: Kemenparekraf gelar kampanye "Beli Kreatif Danau Toba Fair"
Baca juga: Kemenko Marvest: Transformasi digital UMKM Bali dukung Gernas BBI

Pewarta: Juraidi dan Rinto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021