Pada hari ini juga diresmikan Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif yang merupakan kerja sama antara GPEI dan Yayasan Sekolah Ekspor Nasional yang mengelola Sekolah Ekspor
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah bersama dunia usaha berupaya mencetak eksportir baru melalui Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500.000 Eksportir Baru di 2030 atau “Program Kolaborasi 500K Eksportir Baru” oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki secara luring di SMESCO.

Acara tersebut diawali dengan penandatangan Nota Kesepahaman Kolaborasi oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman, dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey yang diwakili Rudy Sumampouw.

Selain itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga Ketum idEA, serta Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja dan Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono.

“Pada hari ini juga diresmikan Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif yang merupakan kerja sama antara GPEI dan Yayasan Sekolah Ekspor Nasional yang mengelola Sekolah Ekspor,” kata Handito lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan pelatihan ekspor berjenjang dan bersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bagi peserta yang sudah memenuhi persyaratan. Tersedia tiga jenjang Sekolah Ekspor dan Ekonomi Kreatif yaitu level pengenalan ekspor, level ekspor dasar, dan level ekspor lanjutan.

Handito menyampaikan, Program Kolaborasi 500K Eksportir Baru dilakukan sebagai bentuk keterpanggilan dunia usaha bersama pemerintah untuk mendorong pelaku UKM agar berkontribusi nyata pada ekspor Indonesia.

“Di masa depan, perlu dilakukan upaya-upaya terencana dan sistematis untuk menciptakan eksportir baru. Dengan keterbukaan perekonomian sebagai implementasi berbagai kesepakatan perdagangan bebas membuat pasar Indonesia terkoneksi nyaris sempurna dengan pasar global dan membuka peluang lebih besar bagi ekspor Indonesia termasuk produk UKM,” ujar Handito.

Handito menambahkan, langkah kolaboratif ini merupakan wujud kebersamaan berbagai unsur dunia usaha serta para asosiasi usaha untuk meningkatkan ekspor Indonesia secara signifikan melalui penambahan eksportir baru.

“Melalui Program Kolaborasi 500K Eksportir Baru, dilakukan berbagai langkah strategis dan praktis untuk menyiapkan usaha berskala kecil dan menengah agar mampu ekspor melalui pengembangan produk berkualitas ekspor,” kata Handito.

Baca juga: Presiden minta eksportir gandeng UMKM agar skala usaha naik kelas

Baca juga: Kemendag : 23 eksportir sarang walet ke RRT punya sertifikat


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021